Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Kesehatan dr. Achmad Sujudi mengatakan setiap orang memiliki tanggungjawab dalam menghadapi dan menanggulangi pandemi, termasuk para tenaga kesehatan, untuk terus menerapkan protokol kesehatan.

"Tanggung jawab untuk kita, sebagai pihak yang tahu lebih banyak di industri, adalah memahami lebih baik soal situasi dan mendorong lebih baik penerapan kebersihan, perlindungan dan vaksin," kata Achmad dalam webinar, Minggu.

Dari data laman resmi COVID19, per 12 Februari Indonesia memiliki 4,7 juta kasus positif, 4,2 juta kasus sembuh dan 145.000 korban jiwa. Saat ini sudah ada 405 juta kasus positif di dunia dan 5,7 juta kematian akibat virus corona.

Achmad mengatakan, upaya Indonesia untuk menanggulangi ini tidaklah kecil. Pemerintah telah bekerja di semua sektor untuk memastikan pandemi ini bisa dilewati.

Setelah hampir dua tahun, sekolah dan bisnis sudah mulai menggeliat.

"Dalam pandangan pribadi saya dan observasi secara umum, masyarakat tunduk kepada protokol kesehatan," ujar dia.

Mulai dari protokol kesehatan yang sederhana seperti yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjaga kesehatan saluran pernapasan hingga melakukan tes PCR secara rutin. Alat-alat untuk memeriksakan diri sekarang telah kian terjangkau dan mudah diakses, sementara pelayanan kesehatan juga lebih mudah didapatkan.

"Selama pandemi, banyak dari kita yang bisa bertahan, tapi lebih banyak yang masih kesulitan beradaptasi. Di saat banyak nyawa yang pergi, ekonomi menghadapi kesulitan, kita juga melihat ada pertumbuhan upaya kolektif, intervensi dan inovasi luar biasa," tutur dia.

Menurut dia, kunci dari inovasi kesehatan adalah komunikasi yang baik. Setiap teknologi atau obat baru harus disosialisasikan sehingga diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga: Peneliti : PTM terbatas harus penuhi protokol kesehatan

Baca juga: Pekan Mode New York wajibkan protokol kesehatan ketat bagi pengunjung

Baca juga: Epidemiolog: PPKM level 3 langkah ideal ingatkan publik bahaya Omicron