Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan PT Garuda Indonesia akan membuka penerbangan dengan rute Sydney, Australia ke Denpasar, Bali, untuk mendukung semakin banyak penerbangan internasional yang menuju Pulau Dewata.

"Saya mendapat telepon dari Dirut Garuda rencana penerbangan dari Sydney ke Denpasar," kata Koster saat memberikan keterangan pers di Gedung Gajah, Rumah Jabatan Jayasabha, Kota Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, dengan dibuka rute penerbangan dari Sydney, Australia ke Bali itu, merupakan langkah awal yang baik di saat daerah setempat sangat terdampak pandemi COVID-19.

Terkait dengan kapan rute penerbangan dari Negeri Kangguru itu direalisasikan, kata Koster, masih menunggu perkembangan.

"Saat ini sedang direncanakan, masih menunggu perkembangan," ucap mantan anggota DPR tiga periode itu.

Selain itu, ujar Koster, Jetstar yang merupakan maskapai penerbangan Australia juga sudah ada rencana untuk segera membuka penerbangan ke Pulau Dewata, sehingga diharapkan wisatawan Australia bisa segera masuk Bali.

"Tanggal 16 Februari ini juga akan terbang Singapore Airlines (SQ) dengan penumpang yang cukup banyak (ke Bali). Mudah-mudahan tidak ada halangan sehingga bisa tetap berlanjut," ucapnya.

Koster menyebut dengan dibukanya sejumlah penerbangan internasional itu menjadi momentum pemulihan pariwisata Bali.

"Mudah mudahan Omicron ini dapat kita kendalikan terus, dengan kerja keras semua jajaran, Bapak Pangdam, Kapolda, Bupati/Wali Kota se-Bali untuk menangani COVID-19 varian Omicron ini," ucapnya.

Dengan upaya penanganan COVID-19 dapat berjalan baik, Koster meyakini pariwisata Bali dapat dimulai pemulihannya.

Sebelumnya, pada 4 Februari 2022, telah dibuka secara resmi penerbangan dengan rute dari Narita, Jepang, ke Denpasar yang sekaligus menandai dibukanya kembali penerbangan internasional melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Baca juga: Revisi Surat Edaran Nomor 11, Kemenhub rilis SE Nomor 12 Tahun 2022

Baca juga: Luhut: Ekonomi Bali bangkit dengan dibukanya penerbangan internasional

Baca juga: Menparekraf harap pembukaan Bali jadi momentum kebangkitan ekonomi