Jakarta (ANTARA) - Sekitar 3.000 pegawai Kota New York Amerika Serikat dapat kehilangan pekerjaan mereka pada Jumat (11/2) karena gagal memenuhi kewajiban vaksinasi COVID-19.
New York City mewajibkan para pegawainya termasuk guru, petugas pemadam kebakaran, aparat kepolisian dan lainnya untuk menunjukkan bukti vaksinasi mulai Jumat, menurut aturan yang disahkan pada 2021.
Tingkat vaksinasi di kalangan pegawai Kota New York tercatat sekitar 95 persen saat sejumlah pengecualian berdasarkan alasan keagamaan atau medis disetujui dalam beberapa bulan terakhir, menurut pemberitaan media setempat.
Para pegawai yang menjalani cuti tak berbayar dan memilih untuk tidak menerima tunjangan kesehatan yang disediakan pemerintah kota sejak aturan wajib vaksin mulai diberlakukan di Kota New York pada 1 November 2021 dan pegawai yang mulai bekerja setelah 2 Agustus 2021 yang belum menunjukkan bukti vaksinasi kedua berpotensi terdampak oleh tenggat waktu tersebut, papar sebuah berita di harian New York Daily News pada Kamis (10/2).
Kota New York memiliki sekitar 370.000 pegawai dan pihak serikat pekerja telah bernegosiasi dengan pemerintah kota soal perpanjangan atau fleksibilitas kewajiban vaksinasi COVID-19.
Para pengunjuk rasa berencana menggelar aksi protes di Balai Kota pada Jumat menentang kewajiban vaksinasi COVID-19, di samping sejumlah aksi protes serupa yang diadakan dalam beberapa hari terakhir.
"Saya ingin mereka tetap bekerja. Saya ingin mereka menjadi pegawai kota, tetapi mereka harus mematuhi aturan yang telah diberlakukan sebelum masa pemerintahan saya," ujar Wali Kota New York Eric Adams pada Kamis.
Adams, yang mulai menjabat pada 1 Januari 2022, menyampaikan dirinya tidak akan melakukan hal yang merugikan terhadap mereka yang mematuhi aturan tersebut dan tidak akan membuat preseden buruk.
"Kita harus bersikap tegas. Mereka harus divaksinasi jika mereka pegawai kota New York City," imbuh Adams.
Sekitar 9.000 pegawai kota New York City dijatuhi sanksi cuti tak berbayar pada 1 November 2021 karena tidak mematuhi kewajiban vaksinasi COVID-19.
Tidak vaksinasi, 3.000 pegawai Kota New York bisa kehilangan pekerjaan
12 Februari 2022 18:51 WIB
Orang-orang terlihat di sebuah lokasi vaksinasi COVID-19 di New York, Amerika Serikat, pada 2 Desember 2021. (Xinhua/Wang Ying)
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: