Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana, mengungkapkan bahwa Pemerintah China menjadikan Indonesia sebagai negara acuan untuk mengatasi masalah kemiskinan akibat kesenjangan pendapatan di negeri itu.

"Kesenjangan pendapatan penduduk yang berada di daerah pedalaman dengan yang berada di pantai timur di China tinggi sekali. Mereka belajar ke Indonesia mengenai upaya mengatasi kemiskinan yang dilakukan pemerintah kita," katanya di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, akselerasi pertumbuhan ekonomi China yang demikian cepat memberikan dampak pada ketimpangan pendapatan masyarakatnya. Ketimpangan pendapatan itu kemudian menimbulkan kesenjangan sosial yang melebar di negara China.

"Konsultasi mengenai pengentasan kemiskinan akan dilakukan bulan depan, dan kita dijadikan sebagai acuan dalam peningkatan kesejahteraan penduduk mereka," ujarnya.

Di Indonesia sendiri, angka kemiskinan dalam dua tahun terakhir terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Indonesia pada Maret 2010 mencapai 31,02 juta (13,33 persen), turun 1,51 juta dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2009 yang sebesar 32,53 juta (14,15 persen).

Selama periode Maret 2009-Maret 2010, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 0,81 juta (dari 11,91 juta pada Maret 2009 menjadi 11,10 juta pada Maret 2010), sementara di daerah perdesaan berkurang 0,69 juta orang (dari 20,62 juta pada Maret 2009 menjadi 19,93 juta pada Maret 2010).

Kemudian, pada Maret 2011, jumlah penduduk miskin di Indonesia berkurang menjadi 30,02 juta orang (12,49 persen), turun 1,00 juta orang (0,84 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2010 yang sebesar 31,02 juta orang (13,33 persen).

Selama periode Maret 2010 hingga Maret 2011, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 0,05 juta orang (dari 11,10 juta orang pada Maret 2010 menjadi 11,05 juta orang pada Maret 2011), sementara di daerah perdesaan berkurang sekitar 0,95 juta orang (dari 19,93 juta orang pada Maret 2010 menjadi 18,97 juta orang pada Maret 2011).

Menurut Armida, penurunan angka kemiskinan tersebut merupakan hasil dari berbagai program seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

"Program inilah yang dijadikani percontohan berbagai negara lain untuk mengatasi kemiskinan, salah satunya China," demikian Armida.
(T.A039/Z002)