Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk berkolaborasi dalam pemasaran produk-produk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"BUMDes masih butuh dukungan dalam hal pemasaran. Beberapa BUMDes juga memiliki keterbatasan, baik dari sisi modal, sumber daya manusia, dan juga potensi lokal desa yang akan dikembangkan," katanya saat menerima audiensi Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid. dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, adanya dukungan dari Kadin dan Himbara akan membuat produk BUMDes dikenal nasional, bahkan internasional. Dengan demikian, BUMDes akan menjadi penopang utama percepatan pembangunan ekonomi pedesaan.

Ia mengakui produk-produk BUMDes belum terpusat sehingga pemasarannya terhambat. Oleh karena itu dukungan dari berbagai pihak, termasuk KADIN dan Himbara sangat diharapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Mendes menyampaikan salah satu langkah awal adalah dengan membangun gedung pusat informasi di lingkungan Kemendes PDTT untuk dijadikan basis data.

"Saya minta dibantu BNI, mungkin gedung di sini. Tujuannya gedung itu menjadi pusat informasi dan transaksi antar pengusaha. Kita di Kemendes mencoba mengumpulkan produk unggulan yang bagus sehingga pengusaha yang butuh informasi bisa datang ke sini. Kalau mau online juga bisa," katanya.

Dalam kesempatan itu, Arsjad Rasjid mengatakan, kerja sama antara Kemendes PDTT dengan KADIN merupakan langkah strategis dalam memajukan BUMDes.

Apalagi, KADIN telah ditunjuk sebagai inisiator forum Business 20 (B20) yang diselenggarakan di Indonesia.

"Kami siap memfasilitasi BUMDes untuk bertemu dengan pasarnya, bahkan hingga ekspor," demikian Arsjad Rasjid .


Baca juga: Mendes PDTT ingatkan BUMDes tidak boleh saingi UMKM

Baca juga: Mendes: Peluncuran sertifkat badan hukum BUMDes jadi tonggak sejarah

Baca juga: Kemendes ajak investor kembangkan BUMDes percepat pemulihan desa