Bogor (ANTARA) - Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menyebutkan kisah sukses mendiang ayah Menteri BUMN Erick Thohir sangat inspiratif karena banyak pelajaran yang bisa dipetik.

"Mendengarkan cerita sukses tokoh besar H Muhammad Tedhy Thohir, ayah kandung dari bro menteri @erickthohir, sangat inspiratif," tulis Gus Miftah di akun Instagramnya, @gusmiftah, Jumat.

Menurut Gus Miftah, pengembaraan Teddy Thohir di usia 10 tahun dengan niat awal mencari pamannya, dengan segala dukanya adalah merupakan awal kisah kesuksesan Thohir bersaudara hari ini.

"Ada beberapa pelajaran yang bisa saya petik dan bisa kita jadikan teladan," katanya.

Gus Miftah kemudian merinci, bahwa pelajaran yang bisa dipetiknya bahwa tidak ada kemuliaan yang didapat kecuali dengan tirakat dengan menahan hawa nafsu.

Baca juga: Tukang ojek Tangerang Raya deklarasi dukung Erick Thohir Capres 2024

"Ora ono wong mulyo tanpo rekoso, sing rekoso wae durung mesti mulyo," katanya.

Selanjutnya, kata Gus Miftah pelajaran yang bisa dipetik dari kisah sukses ayah Erick Thohir itu yakni, tidak ada orang kaya tanpa bekerja keras, yang bekerja keras saja belum tentu kaya.

"Ora ono wong sugih tanpo kerjo, sing kerjo wae durung mesti sugih," katanya.

Kemudian, pelajaran selanjutnya yaitu, tentang tidak orang pintar tanpa belajar.

"Ora ono wong pinter tanpo sekolah, sing sekolah wae durung mesti pinter," kata Gus Miftah.

Baca juga: Dukungan publik pada Erick Thohir maju capres dinilai menguat

Karena itu, kata dia, sukses itu memang benar melalui banyak proses bukan banyak protes.

"Sungguh diskusi yang menarik dan berakhir happy ending, saya dapat hadiah 'jersey' resmi Inter Milan dengan tanda tangan semua pemainnya," tulisnya.

"Matur nuwun bro menteri @erickthohir. Dan teriring doa untuk almarhum bapak Teddy Thohir….Alfatihah," lanjut Gus Miftah.

Ayah Erick Thohir, H Muhammad Teddy Thohir, lahir di Lampung pada 1935.

Setelah lulus SMP dia pergi ke Solo mencari pamannya dan melanjutkan pendidikan di SMEA.

Baca juga: Relawan "Ganas" Surabaya deklarasi dukung Erick Thohir capres

Setelah lulus dia bekerja di perusahaan kimia.

Ia kemudian bertemu dengan keluarga almarhum William Soeryajaya, pendiri PT Astra Grup dan diajak bergabung di PT Astra Grup.

Di grup perusahaan itulah, Teddy meniti karir hingga sukses.