Saham China ditutup lebih rendah, indeks Shenzhen anjlok 1,55 persen
11 Februari 2022 17:48 WIB
Seorang pria yang mengenakan masker terlihat di dalam gedung Bursa Efek Shanghai, saat negara itu dilanda wabah virus corona baru, di distrik keuangan Pudong di Shanghai, Cina, Jumat (28/2/2020). ANTARA/REUTERS/Aly Song/am.
Beijing (ANTARA) - Saham-saham China ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat, menghapus seluruh kenaikan awal karena spekulasi kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif setelah data inflasi yang panas mengalahkan sentimen positif pertumbuhan kredit yang lebih cepat pada Januari dengan otoritas moneter terus berupaya meningkatkan ekonomi.
Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai tergelincir 0,66 persen atau 22.96 poin menjadi menetap di 3.462,95 poin, sementara itu Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China anjlok 1,55 persen atau 207,69 poin menjadi berakhir pada 13.224,38 poin.
Omset gabungan saham yang dicakup oleh kedua indeks tersebut mencapai 991,5 miliar yuan (sekitar 155,7 miliar dolar AS), naik dari 936,3 miliar yuan pada hari perdagangan sebelumnya.
Saham-saham di sektor perbankan dan real estat termasuk di antara pencetak keuntungan terbesar, sementara saham-saham yang terkait dengan vaksin COVID-19 dan obat-obatan China memimpin kerugian.
Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (start-up) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, terperosok 2,84 persen menjadi ditutup pada 2.746,38 poin.
Baca juga: Saham China dibuka melemah setelah ditutup bervariasi sesi sebelumnya
Baca juga: Saham unggulan China jatuh, terseret ekuitas CATL dan konsumen
Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, lanjutkan kenaikan sesi sebelumnya
Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai tergelincir 0,66 persen atau 22.96 poin menjadi menetap di 3.462,95 poin, sementara itu Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China anjlok 1,55 persen atau 207,69 poin menjadi berakhir pada 13.224,38 poin.
Omset gabungan saham yang dicakup oleh kedua indeks tersebut mencapai 991,5 miliar yuan (sekitar 155,7 miliar dolar AS), naik dari 936,3 miliar yuan pada hari perdagangan sebelumnya.
Saham-saham di sektor perbankan dan real estat termasuk di antara pencetak keuntungan terbesar, sementara saham-saham yang terkait dengan vaksin COVID-19 dan obat-obatan China memimpin kerugian.
Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (start-up) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, terperosok 2,84 persen menjadi ditutup pada 2.746,38 poin.
Baca juga: Saham China dibuka melemah setelah ditutup bervariasi sesi sebelumnya
Baca juga: Saham unggulan China jatuh, terseret ekuitas CATL dan konsumen
Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, lanjutkan kenaikan sesi sebelumnya
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: