Karakas (ANTARA News) - Presiden Venezuela Hugo Chavez Senin membacakan kutipan surat yang dikirim kepadanya oleh pemimpin Libya Muamar Gaddafi, yang mengungkapkan terima kasih atas dukungan kuatnya dalam menghadapi pemberontakan didukung NATO terhadap pemerintahnya.
"Anda tahu betapa besarnya konspirasi terhadap negara saya," kata Chavez saat membaca surat itu. "Kriteria anda telah jelas dan eksplisit, bahwa kami berharap dukungan yang kuat terus berlanjut."
Chavez hanya membaca bagian-bagian pesan itu, yang diberikan kepada menteri luar negerinya di Caracas oleh Menteri Keuangan Libya Abdulhafid Zlitni.
Tidak segera jelas mengapa pernyataan resmi tingkat tinggi semacam itu disampaikan melalui surat.
"Hidup Muamar Gaddafi," kata Chavez dalam satu pidato televisi sebelum menghantam kekuatan Barat yang mengakui Dewan Transisi Nasional pemberontak. NATO adalah memalukan," katanya.
Dia tampak segar dengan cukuran rambut barunya untuk mengurangi dampak menipisnya rambut akibat pengobatan kemoterapi untuk kanker.
"Kami tidak mengakui lelucon transisi yang melanggar dan menghancurkan dasar-dasar hukum internasional," katanya.
Meskipun mendapat isolasi internasional dan sanksi-sanksi keuangan yang melumpuhkan, Gaddafi telah berupaya mengimbau suku-suku dan tentara di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak agar bangkit dan membebaskan kota-kota mereka.
Pemimpin Venezuela itu menyambut hangat Gaddafi dua tahun lalu dalam perjalanan langkanya ke Amerika, dan memberinya replika sebilah pedang Libya yang bertatahkan permata.
Sebaliknya Gaddafi memberinya sebuah tenda besar. Surat kabar Herald Nuevo Miami Senin memuat berita yang mengatakan Zlitni datang ke Karakas untuk meminta bantuan Chavez dalam menampik sekitar sanksi yang memblokade penjualan minyak Libya.
Berita itu mengutip sumber-sumber intelijen Barat yang tidak disebutkan namanya.
(*)
Gaddafi Berterima Kasih kepada Chavez
2 Agustus 2011 11:30 WIB
Presiden Venezuela Hugo Chavez. (FOTO ANTARA/REUTERS/Miraflores Palace/Handout/ox/11.)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: