Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI (Bidang Hukum dan HAM) dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengungkapkan, banyak pengemplang BLBI yang sudah berusia lanjut merasa lelah hidup dalam pelarian, sehingga sudah sangat rindu pulang kampung.

"Kami mendengar dari sejumlah jaringan, para pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang hidup di luar negeri, semakin tidak tenang hidup dalam pelarian di luar negeri. Mereka ingin kembali dan hidup tenang bersama sanak keluarga di Indonesia," katanya, di Jakarta, Selasa.

Hampir seluruhnya dari para pengusaha pengemplang BLBI itu memang melarikan diri ke luar negeri, usai kekacauan ekonomi dan finansial nasional yang telah mengakibatkan Indonesia berutang hampir Rp2000 triliun.

Sementara itu, pernyataan Bambang Soesatyo mengenai hal ini (para pengemplang BLBI rindu pulang kampung, Red), masih dalam kaitan merespons wacana pengampunan atas para koruptor dan usul pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, usul dan wacana tersebut dikemukakan langsung Ketua DPR RI, Marzuki Alie beberapa waktu lalu, dan hingga kini banyak menuai kontroversi.

"Kami lalu mengendus, jangan-jangan pengampunan koruptor yang diwacanakannya itu ada pesan sponsornya. Karena itu tadi, yakni kami mendengar, para pengemplang BLBI yang telah lanjut usia benar-benar rindu pulang kampung," ungkapnya lagi.

Bambang Soesatyo mengingatkan, jika dugaan dan asumsi dia dkk ini benar, pihaknya tak segan-segan menggalang mosi tak percaya kepada Marzuki Alie.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua DPR RI yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) itu merasa `jengkel` karena KPK sepertinya tak sanggup mengemban aspirasi rakyat secara maksimal untuk memerangi koruptor.

Malah Marzuki Alie menduga, ada beberapa personel KPK `bermasalah`.

Karena itu, daripada semakin banyak masalah yang timbul, apalagi KPK hanya merupakan institusi bersifat ad hoc, sebaiknya dibubarkan saja.

Selain itu, terkait usul pembubaran KPK, Marzuki Alie juga mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang memaafkan para koruptor.

(M036)