Berita Positif AS Picu Penguatan Rupiah
1 Agustus 2011 16:41 WIB
JAKARTA, 20/10 - GEJOLAK RUPIAH. Seorang petugas menghitung mata uang dolar Amerika di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (20/10). (FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Berita positif dari kesepakatan penyelesaian pagu utang Amerika Serikat memberi pengaruh positif bagi nilai tukar mata uang rupiah untuk melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS.
Kurs nilai rupiah pada Senin sore antarbank di Jakarta menguat 43 poin menjadi Rp8.455 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya senilai Rp8.498.
Pengamat pasar uang, David Sumual, di Jakarta, Senin, mengatakan, berita dari AS mendapat tanggapan positif investor sehingga memberi kepercayan pelaku pasar untuk kembali masuk ke pasar dan mendorong mayoritas pasar saham di Asia menguat.
"Berita di AS yang menyelesaikan permasalahan utangnya ada sedikit kabar baik karena adanya kesepakatan antara pemerintah dan kongres sehingga mendorong investor kembali masuk ke pasar," kata dia.
Ia menambahkan, pasar saham Asia yang bergerak positif mendorong mata uangnya juga berada dalam penguatan terhadap dolar AS termasuk rupiah.
"Pelemahan dolar AS juga terjadi di beberapa mata uang Asia lainnya seperti pada mata uang Asia salah satunya Baht, Peso, Won," kata dia.
Ia juga mengatakan, penguatan rupiah juga dipicu dari angka inflasi yang stabil, laju inflasi tahun kalender Januari-Juli 2011 tercatat sebesar 1,74 persen dan laju inflasi dari tahun ke tahun (year on year/yoy) sebesar 4,61 persen.
"Inflasi masih stabil kendati tekanan inflasi masih akan menguat hingga September mendatang dan diperkirakan BI masih bisa mempertahankan BI ratenya di 6,75 persen," kata dia.
Ia menambahkan, stabilnya BI Rate itu mendorong pelaku asing lebih optimistis bahwa keuntungan yang diperoleh di dalam negeri masih lebih tinggi dibanding pasar lainnya
"Bunga BI Rate di dalam negeri masih cukup tinggi. Kondisi akan terus memicu rupiah menguat hingga mendekati angka Rp8.000 per dolar AS, meski menguatnya mata uang Indonesia masih di jaga oleh BI," kata dia.
Sementara, kurs tengah Bank Indonesia tercatat mata uang rupiah mengalami penguatan menjadi Rp8.481 dibanding posisi sebelumnya di posisi Rp8.508.
Kurs nilai rupiah pada Senin sore antarbank di Jakarta menguat 43 poin menjadi Rp8.455 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya senilai Rp8.498.
Pengamat pasar uang, David Sumual, di Jakarta, Senin, mengatakan, berita dari AS mendapat tanggapan positif investor sehingga memberi kepercayan pelaku pasar untuk kembali masuk ke pasar dan mendorong mayoritas pasar saham di Asia menguat.
"Berita di AS yang menyelesaikan permasalahan utangnya ada sedikit kabar baik karena adanya kesepakatan antara pemerintah dan kongres sehingga mendorong investor kembali masuk ke pasar," kata dia.
Ia menambahkan, pasar saham Asia yang bergerak positif mendorong mata uangnya juga berada dalam penguatan terhadap dolar AS termasuk rupiah.
"Pelemahan dolar AS juga terjadi di beberapa mata uang Asia lainnya seperti pada mata uang Asia salah satunya Baht, Peso, Won," kata dia.
Ia juga mengatakan, penguatan rupiah juga dipicu dari angka inflasi yang stabil, laju inflasi tahun kalender Januari-Juli 2011 tercatat sebesar 1,74 persen dan laju inflasi dari tahun ke tahun (year on year/yoy) sebesar 4,61 persen.
"Inflasi masih stabil kendati tekanan inflasi masih akan menguat hingga September mendatang dan diperkirakan BI masih bisa mempertahankan BI ratenya di 6,75 persen," kata dia.
Ia menambahkan, stabilnya BI Rate itu mendorong pelaku asing lebih optimistis bahwa keuntungan yang diperoleh di dalam negeri masih lebih tinggi dibanding pasar lainnya
"Bunga BI Rate di dalam negeri masih cukup tinggi. Kondisi akan terus memicu rupiah menguat hingga mendekati angka Rp8.000 per dolar AS, meski menguatnya mata uang Indonesia masih di jaga oleh BI," kata dia.
Sementara, kurs tengah Bank Indonesia tercatat mata uang rupiah mengalami penguatan menjadi Rp8.481 dibanding posisi sebelumnya di posisi Rp8.508.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: