Jakarta (ANTARA) - CEO Bayern Muenchen Oliver Kahn menyebut wacana penerapan format playoff untuk penentuan juara Liga Jerman sebagai "ide menarik".

"Saya melihat itu sebagai ide menarik untuk mempertimbangkan model baru seperti playoff untuk Bundesliga," kata Kahn dikutip dari laman majalah olahraga Jerman, Kicker, pada Kamis.

Kahn menyebut penerapan playoff penentuan juara di Liga Jerman akan sejalan dengan semangat perubahan yang digaungkan UEFA untuk format baru Liga Champions mulai 2024.

Baca juga: Menang tipis 3-2 lawan Leipzig, Bayern kokoh di puncak klasemen

Mantan kiper tim nasional Jerman itu menyatakan bahwa Bayern cukup menaruh harapan besar pada format baru Liga Champions.

Menurut Kahn, format baru playoff penentuan juara Liga Jerman akan menggairahkan bagi para penikmat sepak bola di negara itu.

"Sebuah model di Bundesliga dengan semifinal dan final artinya akan ada gairah tambahan bagi suporter," katanya.

"Saya pikir itu cukup masuk akal untuk membincangkan ide semacam itu. Kami FC Bayern selalu terbuka dengan ide-ide baru," ujar Kahn melengkapi.

Wacana penerapan format playoff penentuan juara Liga Jerman kembali mengemuka lantaran pernyataan bos baru Liga Sepak Bola Jerman (DFL) selaku operator dua kasta tertinggi liga di Jerman, Donata Hopfen.

Perempuan pertama yang memimpin DFL itu menilai liga akan lebih atraktif apabila terjadi persaingan yang lebih ketat di papan atas, demikian disampaikan Hopfen dalam wawancaranya yang dirilis surat kabar Bild pada Sabtu (6/2).

"Tentu saja, liga akan lebih atraktif apabila ada persaingan lebih di papan atas," kata Hopfen.

Baca juga: Erling Haaland jelaskan alasan ungkap situasinya di Borussia Dortmund

"Ketika saya memulai jabatan ini empat pekan lalu, saya bilang: Tidak ada yang kebal kritik bagi saya. Jika playoff membantu, mari kita bicara tentang playoff," ujarnya menambahkan.

Kendati demikian dalam pernyataannya, Hopfen juga menegaskan bahwa Bayern memang bekerja luar biasa dalam beberapa tahun terakhir terlebih performa mereka di Liga Champions juga terbilang sukses sehingga menimbulkan kekuatan ekonomi tambahan.

Oleh karenanya, Hopfen menegaskan bahwa aspek persaingan bukan semata-mata dipengaruhi dari hal-hal domestik di Liga Jerman.

Persaingan di Liga Jerman memang terlalu didominasi hegemoni Bayern, bila tak mau disebut membosankan. Bayern sejak 2013 selalu menjadi juara dengan marjin rata-rata keunggulan dari tim peringkat kedua sebesar 14 poin.

Terakhir kali persaingan juara cukup menegangkan di Liga Jerman terjadi pada musim 2018/19 ketika Bayern hanya dipisahkan dua poin dari Borussia Dortmund.

Bila ditarik lebih luas, sejak pergantian abad hanya ada empat tim lain yang merasakan gelar juara Liga Jerman yakni Dortmund sebanyak tiga kali pada 2001/02, 2010/11 dan 2011/12, Werder Bremen (2003/04), VfB Stuttgart (2006/07) dan VfL Wolfsburg (2008/09).

Bahkan, saking dominannya Bayern, terakhir kali mereka finis di luar empat besar klasemen terjadi pada musim 1994/95.

Baca juga: Ringkasan Bundesliga: Gladbach imbang, Union dan Freiburg tumbang
Baca juga: Bayern konfirmasi Niklas Sule akan tinggalkan klub akhir musim ini