Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo mengatakan, investasi eksplorasi minyak dan gas bakal bertambah 68,43 juta dolar AS dalam tiga tahun ke depan.

"Investasi itu didapat dari penandatanganan tujuh kontrak kerja sama blok CBM (coal bed methane) dan satu blok migas," katanya saat penandatanganan delapan blok tersebut di Jakarta, Senin.

Dalam penandatanganan yang disaksikan Menteri ESDM Darwin Saleh dan dihadiri pula Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) R Priyono, pemerintah mendapat bonus tanda tangan senilai 13,26 juta dolar AS.

Menurut Evita, dari tujuh blok CBM, investasi tiga tahun pertamanya mencapai 48,93 juta dolar AS dan bonus tanda tangan 8,26 juta dolar AS.

Sementara, komitmen pasti tiga tahun pertama satu blok migas mencapai 19,5 juta dolar AS dan bonus tanda tangan lima juta dolar AS.

Ketujuh kontrak kerja sama blok CBM tersebut terdiri dari dua blok hasil lelang reguler tahun 2010-2011 yakni Melak Mendung I di Kaltim dengan kontraktor PT Ephindo Mega Methana Inc.

Selain itu, Blok Melak Mendung III di Kaltim yang dimenangi Konsorsium Deep Industries Limited-Monnet Ispat & Energy Limited.

Sedang, lima blok CBM merupakan hasil penawaran langsung 2011 adalah Belida di Sumsel dengan kontraktor Konsorsium PT Sele Raya Resources-PT Andalas Metana Energi dan Lematang di Sumsel dengan Konsorsium PT Medco CBM Lematang-PT Methanindo Energi Resources-PT Saka Energi Indonesia.

Tiga blok lainnya adalah Kutai II di Kaltim dengan Konsorsium PT Ephindo Kutai North Inc-PT Resources Alam Energi, Suban I di Sumsel dengan kontraktor PT Pertamina Hulu Energi Metana Suban I-PT Suban Energi, dan Suban II di Sumsel dengan Konsorsium PT Pertamina Hulu Energi Metana Suban II-PT Suban Methan Gas.

Ketentuan kontrak ketujuh blok CBM adalah bagi hasil produksi setelah pajak antara pemerintah dan kontraktor adalah 55:45, "first tranche petroleum" (FTP) 10 persen dan "cost recovery" 100 persen.

Sedangkan satu kontrak migas merupakan hasil lelang reguler tahap II tahun 2010 yaitu Southwest Bird`s Head di Papua dengan kontraktor PT Total E&P Indonesia West Papua. (K007)