Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menggunakan Ndalem Priyosuhartan di Kecamatan Laweyan untuk lokasi isolasi terpusat pasien COVID-19 tanpa gejala.

"Untuk lokasi isoter sudah disiapkan, di Ndalem Priyosuhartan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Nico Agus Putranto di Solo, Kamis.

Ia mengatakan sejauh ini baru satu lokasi tersebut yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Menurut dia, beberapa sarana dan prasarana yang tersedia di lokasi isolasi terpusat tersebut di antaranya tempat tidur, toilet, wifi, dan televisi.

Sejauh ini, dikatakannya, sudah ada sebelas penderita COVID-19 tanpa gejala yang masuk ke Ndalem Priyosuhartan.

"Sudah digunakan, ada orang dewasa sama anak-anak," katanya.

Ia mengatakan suplai makanan untuk pasien COVID-19 di lokasi isolasi terpusat tersebut disediakan oleh Dinas Sosial Kota Surakarta.

Menurut dia, penderita COVID-19 dibawa ke isolasi terpusat untuk meminimalisasi penularan di masyarakat.

Baca juga: Kasus naik, Asrama Haji Donohudan diminta diaktifkan untuk isolter

Baca juga: Pemkot Surakarta siapkan lokasi isolasi terpusat untuk anak


"Yang kategorinya tidak memenuhi syarat (isolasi mandiri) maka bisa masuk ke isolasi terpusat, daripada membahayakan yang lain," katanya.

Ia mengatakan untuk kelengkapan alat kesehatan sekaligus tenaga kesehatan di lokasi isolasi terpusat juga sudah disediakan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta.

"Jadi langsung dari puskesmas kami dapat info, kalau ada pengiriman puskesmas yang mengantar ke isolasi terpusat," katanya.

Terkait lokasi terpusat, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan masih akan terus menyediakan tempat untuk isolasi terpusat.

"Nanti kami siapkan, yang kemarin di Laweyan (Ndalem Priyosuhartan) kan kami siapkan. Nanti akan kami siapkan beberapa tempat lagi, termasuk Graha Wisata," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mendorong agar isolasi terpusat dilakukan di Asrama Haji Donohudan.

"Karena di sana lebih efektif dan ada ruangan terbuka juga, jadi bisa digunakan untuk berjemur. Kalau di rumah-rumah itu kan hanya kecil, kapasitas juga terbatas," katanya.

Baca juga: Surakarta tutup sejumlah sekolah menyusul munculnya klaster COVID-19

Baca juga: Pemkot Surakarta lakukan mitigasi menyusul temuan COVID-19 pada PTM