Shanghai (ANTARA) - Saham-saham unggulan atau blue-chips China berakhir lebih rendah pada Kamis, karena pembuat baterai Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dan perusahaan-perusahaan konsumen tergelincir, dengan investor tetap khawatir atas faktor-faktor termasuk sanksi perdagangan AS dan suku bunga AS yang lebih tinggi.

Indeks saham-saham unggulan CSI300 yang diperdagangkan di Shanghai Stock Exchange dan Shenzhen Stock Exchange merosot 0,26 persen atau 12,20 poin menjadi 4.639,86 poin, dengan sektor kebutuhan pokok konsumen turun 0,13 persen dan sub-indeks perawatan kesehatan jatuh 1,35 persen.

Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) yang tercatat di Shenzhen adalah hambatan terbesar pada CSI300, merosot sebanyak 8,63 persen ke level terendah dalam hampir empat bulan. CATL berakhir anjlok 5,32 persen, menyeret indeks energi baru 2,84 persen lebih rendah.

Data Bursa Hong Kong menunjukkan omset CATL memimpin di antara saham-A melalui Stock Connect pada Kamis, sebanyak 14,95 miliar yuan (2,35 miliar dolar AS)

WuXi AppTec yang terpuruk 7,41 persen hari ini, memiliki omset tertinggi kedua pada 7,03 miliar yuan.

China Mobile berbalik lebih rendah setelah dua hari naik tajam, jatuh 2,12 persen. Perusahaan, yang masih naik 14,6 persen minggu ini, adalah salah satu dari 20 saham yang ditambahkan ke indeks global unggulan MSCI dalam tinjauan triwulanan.

Baca juga: Saham Asia melemah, investor waspada prospek inflasi dan suku bunga AS

Kerugian tersebut mengimbangi keuntungan di sektor keuangan yang naik 0,83 persen, dan sektor real estat menguat 2,15 persen.

Indeks Komposit Shanghai (SSEC) berakhir 0,17 persen atau 5,96 poin lebih tinggi pada 3.485,91 poin.

Dalam sebuah catatan, analis UBS mengatakan kekhawatiran tentang ekonomi, meningkatnya kasus COVID-19 yang berdampak pada konsumsi dan faktor risiko eksternal, termasuk Fed yang hawkish, koreksi saham pertumbuhan global dan perusahaan China ditambahkan ke "daftar tidak terverifikasi" Departemen Perdagangan AS , telah melemahkan sentimen pasar.

"Risk appetite (selera risiko) investor di saham A telah mencapai level terendah sejak Mei 2020, dengan premi risiko 1 (standar deviasi) di atas rata-rata lima tahun," kata mereka.

Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir turun 0,73 persen atau 99,24 poin menjadi 13.432,07 poin.

Sementara itu Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (start-up) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, jatuh 1,98 persen menjadi ditutup pada 2.826,52 poin.

Baca juga: Saham China dibuka turun, setelah naik kuat sehari sebelumnya