Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengklaim mempercepat tracing atau penelusuran kontak erat di tengah lonjakan kasus COVID-19 untuk mengantisipasi kenaikan level PPKM di daerah tersebut.

"Tracing harus diperbanyak, agar PPKM Kepri tetap bertahan di level satu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mochammad Bisri di Tanjungpinang, Kamis.

Bisri menyatakan saat ini di beberapa daerah seperti DKI Jakarta dan Jawa mengalami kenaikan level PPKM, yang salah satunya dipicu minimnya tracing, sehingga penyebaran kasus COVID-19 meningkat lebih cepat.

Sementara di wilayah Kepri, katanya, penularan kasus COVID-19 masih bisa ditekan, kendati terus mengalami penambahan.

Menurut dia kondisi terkini BOR atau tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit masih rendah, yaitu sekitar 2,46 persen.

"Jadi, meski kasus COVID-19 naik. Namun, angka yang sakit masih sedikit," ujarnya.

Baca juga: Kasus COVID-19 di Tanjungpinang didominasi perjalanan luar daerah

Baca juga: Satgas: 36 warga Kepri terinfeksi COVID-19 varian Omicron


Lebih lanjut Bisri menyampaikan kesiapan Pemprov Kepri untuk menghadapi ancaman gelombang ketiga COVID-19, dengan menyiapkan rumah sakit berikut SDM serta sarana-prasarana yang mumpuni guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien COVID-19.

"Rumah sakit yang ditunjuk sudah siap menghadapi ledakan kasus COVID-19," tuturnya.

Bisri kembali mengimbau masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi untuk menghindari terpapar COVID-19, apalagi dengan kemunculan varian Omicron yang diklaim menyebar lebih cepat dibanding varian lainnya.

Bahkan di Kepri sendiri tercatat sudah ada 174 pasien Omicron, namun rata-rata bergejala ringan tanpa adanya kasus kematian.

Bisri juga memprediksi akhir Februari atau awal Maret 2022, sekitar 70 persen kasus COVID-19 Kepri didominasi Omicron.

"Teorinya memang seperti itu, Omicron perlahan akan menguasai varian lainnya," ucap Bisri.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, jumlah kasus aktif di Kepri hingga 9 Februari 2022 bertambah 89 orang menjadi 385 orang dibanding sehari sebelumnya sebanyak 296 orang.

Baca juga: Dinkes Kepri laporkan telah terjadi transmisi lokal Omicron di Batam

Baca juga: Satgas laporkan enam warga Kepri terinfeksi Omicron