Meulaboh (ANTARA News) - Empat remaja mandi di Pantai Barat, Provinsi Aceh, hilang terseret arus gelombang perairan Samudra Hindia, tiga di Kabupaten Aceh Barat, dan dua lainnya di Kabupaten Nagan Raya, saat mandi bersama keluarga, menyambut masuknya bulan Ramadhan 1432 H.
Koordinator lapangan Badan SAR Pantai Barat, Budi, di Meulaboh, menyatakan hingga Minggu (31/7) petang hanya satu jenazah korban baru ditemukan di Kawasan Pantai Batu Butih Desa Suak Sigadeng, yakni Monalisa (17), warga Desa Gampa, sementara Ayu (13) warga Desa Blang Beurandang dan Azhar (12) warga Lapang belum ditemukan.
Kejadian serupa juga dialami Nono (17) warga Jatirijo Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, teriakan histeris keluarga korban mengundang ribuan masyarakat yang berkunjung ke kawasan itu memadati sekitar 500 meter bibir pantai.
Sementara satu korban lainnya yang ditemukan meninggal di kawasan Rekreasi Krung Isep, Nagan Raya, bocah berusia 10 tahun, warga Meulaboh, belum diketahui identitasnya.
Untuk kawasan Meulaboh, pencarian korban dibantu PMI, Orari, RAPI, Merin Canel, serta dibantu masyarakat sekitar dengan mengerahkan dua unit speedboat, menyisir sepanjang bibir pantai di kawasan itu namun belum menoreh hasil, sehingga pencarian terpaksa dihentikan karena sudah gelap.
"Pencarian kita hentikan dulu hari ini, karena sudah sejak pukul 16.00 WIB kita melakukan pencarian baru satu yang ketemu, dan dua lainya mungkin kita teruskan besok pagi karena malam sudah gelap di sini tidak ada lampu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, T Ahmad Dadek, di Meulaboh.
Kata Dadek, pencarian korban sempat terhenti, karena ketinggian gelombang mencapai satu meter di kawasan batu putih sempat menghantam satu unit speedboat, namun tidak ada korban jiwa karena siap dengan peralatan.
Di lokasi kejadian, BPBD Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, telah membuat sejumlah tenda darurat, sambil menanti pagi untuk melanjutkan pencarian korban yang diperkirakan sampai empat hari.
Menurut Dadek, untuk kawasan Pantai Barat, padahal sebelumnya telah melakukan koordinasi bersama jajaran BPBD dan Badan SAR, untuk mengawasi kawasan-kawasan yang banyak dikunjungi masyarakat saat hari libur seperti itu, namun kejadian itu akibat masyarakat yang tidak peduli.
"Untuk Aceh Barat, kita sudah mengsiagakan 50 personel BPBD ke setiap lokasi pantai yang banyak dikunjungi, tapi inilah masyarakat tidak peduli dengan apa yang kita sampaikan melalui anggota kita di lapangan," katanya.
Selain itu, sejumlah kawasan yang dipasang pamflet berbahaya dan dilarang mandi, telah hilang, menurut Dadek, itu adalah ulah manusia mencabut dan membuangnya, namun demikian untuk kawasan Aceh Barat akan dipasangkan kembali.
(ANT-285)(Y008)
Empat Remaja Hilang Satu Tewas Terseret Gelombang
31 Juli 2011 20:54 WIB
ILUSTRASI (ANTARA News/Lukisatrio)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Tags: