30 Orang Diterjunkan Amati Hilal
31 Juli 2011 14:35 WIB
Meski sejumlah organisasi Islam besar seperti Muhammadiyah telah menentukan awal puasa adalah 1 Agustus esok, hilal untuk menentukan kepastian awal ramadan yang menandasi awal puasa tetap dilakukan untuk keabsahan ibadah besar itu. (ANTARA/SAIFUL BAHRI)
Ngamprah (ANTARA News) - Observatorium Bossha Bandung, Jawa Barat, telah menerjunkan 30 orang untuk mengamati hilal guna mengetahui hari pertama puasa 1432 Hijriah.
Mereka adalah gabungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan Bosscha serta dibagi dalam 14 tim, kata Direktur Observatorium Bosscha Bandung, Hakim L Malasan, Minggu.
"Karena pada tahun ini kita akan melakukan pengamatan hilal di 14 tempat yang telah ditentukan mulai dari Riau sampai Biak. Sedangkan pada tahun sebelumnya, pengamatan hanya dilakukan pada 12 titik saja," kata Hakim.
Daerah-daerah yang menjadi titik pengamatan adalah Lhoknga Aceh, Pekanbaru, Medan, Dermaga Kalianda Lampung, Pelabuhan Ratu Sukabumi, UPI Bandung, SPD Lapan Pameungpeuk, Bukit Bela Belu DIY, Pangkalan Madura, Denpasar Bali, Pontianak, Makasar, Lombok NTB, Kupang NTT dan SPD Lapan Papua.
Pada 31 Juli 2011, ketinggian bulan berkisar antara 5 hingga 6,5 derajat pada saat matahari terbenam. Karena matahari terbenam lebih cepat di Indonesia bagian timur, maka semakin ke barat posisi bulan akan semakin tinggi dengan kata lain semakin mudah dilihat.
"Kenapa perlu dilakukan hilal, karena peredarannya mengeliling bumi, ada kalanya bulan berada di antara bumi dan matahari. Saat itu terjadi, kita di bumi melihat bulan tak bercahaya yang disebut dengan bulan mati atau bulan baru," kata Hakim.(*)
ANT/Y008
Mereka adalah gabungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan Bosscha serta dibagi dalam 14 tim, kata Direktur Observatorium Bosscha Bandung, Hakim L Malasan, Minggu.
"Karena pada tahun ini kita akan melakukan pengamatan hilal di 14 tempat yang telah ditentukan mulai dari Riau sampai Biak. Sedangkan pada tahun sebelumnya, pengamatan hanya dilakukan pada 12 titik saja," kata Hakim.
Daerah-daerah yang menjadi titik pengamatan adalah Lhoknga Aceh, Pekanbaru, Medan, Dermaga Kalianda Lampung, Pelabuhan Ratu Sukabumi, UPI Bandung, SPD Lapan Pameungpeuk, Bukit Bela Belu DIY, Pangkalan Madura, Denpasar Bali, Pontianak, Makasar, Lombok NTB, Kupang NTT dan SPD Lapan Papua.
Pada 31 Juli 2011, ketinggian bulan berkisar antara 5 hingga 6,5 derajat pada saat matahari terbenam. Karena matahari terbenam lebih cepat di Indonesia bagian timur, maka semakin ke barat posisi bulan akan semakin tinggi dengan kata lain semakin mudah dilihat.
"Kenapa perlu dilakukan hilal, karena peredarannya mengeliling bumi, ada kalanya bulan berada di antara bumi dan matahari. Saat itu terjadi, kita di bumi melihat bulan tak bercahaya yang disebut dengan bulan mati atau bulan baru," kata Hakim.(*)
ANT/Y008
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: