"Dua hal ini perlu menjadi perhatian. Kita didominasi oleh beberapa negara, perlu ada pendekatan inklusif yang mencakup semua negara, tidak hanya negara tertentu yang mengambil keputusan," ujarnya dalam dalam acara Inception Conference Virtual bertajuk "Mewujudkan Pemulihan Inklusif dari Pandemi COVID-19" yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu malam.
Di tengah pandemi ini, lanjut dia, harus ada inovasi keuangan yang memungkinkan dapat memberikan pembiayaan secara cepat ke suatu negara.
Baca juga: Bank Dunia: G20 harus persiapkan diri untuk pandemi selanjutnya
Ia menyampaikan, beberapa negara masih berjuang menyusun sejumlah strategi dalam menghadapi pandemi, misalnya bagaimana meningkatkan pengujian dan pelacakan dalam rangka menekan COVID-19, mengembangkan teknologi digital hingga pelaksanaan program vaksinasi.
Sementara negara lainnya, lanjut dia, sudah berinvestasi dalam pengembangan sistem digital untuk mengidentifikasi kasus hingga mereformasi kemampuan sistem kesejahteraan sosial, seperti membuka lapangan pekerjaan serta menciptakan jejaring kesejahteraan bagi individu yang tidak mampu bekerja.
"Respon setiap negara sangat bervariasi, tetapi respons yang berhasil adalah yang bukan respons parsial," katanya.
Baca juga: "Kick Off" G20 FHTF perkuat kerja sama global hadapi pandemi
Baca juga: Ekonom: Presidensi G20 Indonesia atur 'exit strategy' masalah ekonomi