Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta insan pers terus mengoptimalkan fungsinya selaku kontrol sosial melalui produk jurnalistik agar kehidupan demokrasi bisa berjalan secara sehat.

"Kami harapkan pers bisa menjadi sumber informasi dan kontrol sosial, karena korupsi itu merata di setiap daerah. Karena korupsi itu penyakit dan watak. Bukan hanya pejabat negara yang korupsi, bisa juga pedagang," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Cikarang, Rabu.

Baca juga: Ketua KPK: Pers miliki andil penting dalam pemberantasan korupsi

Hal itu dikatakan Ghufron saat menghadiri acara diskusi bersama jurnalis Media Center Kabupaten Bekasi dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2022.

Dia menjelaskan praktik korupsi tidak hanya terjadi di kalangan pejabat saja melainkan juga telah menjamur di kehidupan bermasyarakat. Praktik korupsi dibagi dalam konteks sosial dan hukum.

"Koruptor dalam konteks sosial dan hukum berbeda, tapi punya satu stereotype yang sama. Kalau konteksnya hukum, asumsinya selalu uang, suap. Sebenarnya dalam sosial, setiap kali menyalahgunakan wewenang, juga bentuk korupsi," ucapnya.

Korupsi dalam konteks sosial, kata Ghufron, seperti yang kerap dilakukan para pedagang dengan menimbun barang agar sulit dicari masyarakat hingga harganya melambung.

"Kalau pedagang, menimbun barang, terus jadi langka di pasaran, itu juga bagian dari praktik korupsi. Jadi sebenarnya korupsi itu watak seseorang yang menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi," katanya.

Sementara itu Akademisi Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi Hamluddin yang turut hadir dalam acara diskusi mengatakan integritas insan pers menjadi satu-satunya cara untuk memberantas praktik korupsi.

"Di HPN yang ke-76 ini adalah momentum bagi kita untuk membangun integritas. Karena sekarang media banyak sekali, semua tersaji secara online atau cetak, nah mana media yang dipilih? Tentunya media yang bisa menjaga integritasnya," ungkap mantan wartawan sebuah media nasional ini.

Baca juga: Menkopolhukam: Pers harus terus berperan bangun Indonesia

Baca juga: Dewan Pers sebut pemahaman wartawan terhadap kode etik masih rendah