Makassar (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menginstruksikan kepada kadernya di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) agar berupaya membentuk daerah basis partai.
Presiden RI periode 2001-2004 itu saat orasi politik di Sekretariat PDI Perjuangan Sulsel di Makassar, Jumat, mengatakan optimistis kadernya dapat mewujudkan hal itu, karena peran strategis partai tersebut sangat besar.
Untuk bisa mewujudkan hal itu, kata dia, kader di Sulsel harus mempersiapkan diri menghadapi sejumlah momen politik lokal, yakni 13 pemilihan kepala daerah (pilkada) dan satu pemilihan gubernur.
"Kalau kita lihat mozaik Sulsel, itu dominan warna kuning. Tapi, PDIP tetap dibutuhkan, buktinya Ketua Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dan Ketua Demokrat, Ilham Arief Sirajuddin, datang ke tempat ini," ujarnya, yang langsung mendapat tepuk tangan ratusan kader yang memadati tempat itu.
Dia menjelaskan, secara nasional PDI Perjuangan akan menghadapi separuh pilkada yang berjumlah sekitar 200 pemilihan, mulai tahun 2010 hingga 2014.
Menurut dia, dengan masih banyaknya momen politik itu, maka PDI Perjuangan harus bisa menjaga dinamika yang terjadi hingga memasuki pilpres dan pemilihan legislatif nanti. Sebab, pada 2013 nanti kompetisi semakin ketat.
"Kita harus persiapan untuk 2014. Masih ada setengah pilkada di tahap kedua ini. Saya akan memantau terus keadaan struktur kita, sehingga harapan saya, salah satunya bahwa kita dapat mengubah mozaik politik di Sulsel, dapat terwujud," katanya.
Dia mengemukakan bahwa melihat banyak perkembangan pembangunan di Sulsel karena itu wilayah yang menjadi pintu gerbang timur Indonesia itu patut mendapat pemimpin yang mampu mengayomi rakyatnya.
"Orang Sulsel itu bersemangat. Tentu yang harus disiapkan, pemahaman pemahaman demokrasi itu berbeda tapi kita sebagai Bangsa Indonesia harus tetap bersatu sehingga sesuatu yang dilakukan bisa semakin baik," katanya menambahkan. (*)
Megawati Instruksikan Pembentukan Daerah Basis di Sulsel
29 Juli 2011 21:14 WIB
Megawati Soekarnoputri. (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
Tags: