Saham China dibuka lebih rendah karena aksi ambil untung berlanjut
9 Februari 2022 10:04 WIB
Seorang investor melihat papan elektronik yang menampilkan informasi saham di Nanjing, provinsi Jiangsu, China. ANTARA/REUTERS/Stringer/am.
Beijing (ANTARA) - Saham-saham China dibuka lebih rendah pada perdagangan Rabu pagi, karena aksi ambil untung berlanjut setelah mencatat kenaikan tajam pada Senin (7/2/2022), hari pertama perdagangan setelah libur panjang Tahun Baru Imlek selama sepekan sejak 31 Januari hingga 4 Januari 2022.
Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai, dibuka menyusut 0,05 persen menjadi diperdagangkan di 3.450,82 poin.
Sedangkan Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China, dibuka 0,03 persen lebih rendah menjadi diperdagangkan di 13.321,81 poin.
Sementara itu, Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (startup) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, dibuka melemah 0,06 persen menjadi diperdagangkan di 2.844,84 poin.
Baca juga: Saham China ditutup bervariasi, indeks Shenzhen jatuh 0,98 persen
Baca juga: Saham China ditutup menguat, Indeks Hang Seng melonjak 2,03 persen
Baca juga: Saham China dibuka turun, setelah naik kuat sehari sebelumnya
Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai, dibuka menyusut 0,05 persen menjadi diperdagangkan di 3.450,82 poin.
Sedangkan Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China, dibuka 0,03 persen lebih rendah menjadi diperdagangkan di 13.321,81 poin.
Sementara itu, Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (startup) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, dibuka melemah 0,06 persen menjadi diperdagangkan di 2.844,84 poin.
Baca juga: Saham China ditutup bervariasi, indeks Shenzhen jatuh 0,98 persen
Baca juga: Saham China ditutup menguat, Indeks Hang Seng melonjak 2,03 persen
Baca juga: Saham China dibuka turun, setelah naik kuat sehari sebelumnya
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: