Hakim periksa dakwaan pada orang tua remaja penembak empat siswa di AS
9 Februari 2022 09:47 WIB
Arsip foto - James Crumbley melihat istrinya Jennifer Crumbley saat keduanya menghadapi empat tuduhan pembunuhan tanpa direncanakan dalam sidang pengadilan di Rochester Hills, Michigan, AS, 14 Desember 2021. ANTARA/Reuters/Seth Herald/as.
Chicago (ANTARA) - Seorang hakim di Michigan, Amerika Serikat, memimpin sidang pemeriksaan awal untuk memutuskan apakah jaksa memiliki cukup bukti mendakwa orang tua remaja yang diduga telah membunuh empat siswa SMA.
James dan Jennifer Crumbley diduga telah membeli senjata sebagai hadiah Natal buat anak mereka yang berusia 15 tahun, Ethan. Mereka juga dituduh telah mengabaikan peringatan hingga terjadi insiden penembakan pada 30 November di Oxford, Michigan.
Pelaku penembakan, Ethan Crumbley, telah didakwa dengan pembunuhan tingkat satu dalam kasus penembakan paling mematikan yang terjadi di sekolah AS pada 2021 itu.
Ketiganya telah mengaku tidak bersalah.
Baca juga: Gambia minta penyelidikan transparan warganya ditembak polisi AS
Jaksa penuntut telah memanggil sejumlah saksi dalam sidang pemeriksaan itu di depan Hakim Pengadilan Distrik Rochester Julie Nicholson, yang akan melanjutkan pemeriksaan pada 24 Februari sebelum memutuskan apakah ada cukup bukti untuk melanjutkan sidang.
"Mengingat banyaknya bukti (yang akan diperiksa) …, kita akan meneruskan dan melanjutkan pemeriksaan pada 24 Februari," kata Nicholson.
Pasangan suami istri itu mengenakan baju tahanan ketika mereka duduk dengan tangan diborgol di kursi terdakwa di ruang pengadilan.
Andrew Smith, pengawas Jennifer Crumbley di perusahaan lahan yasan tempatnya bekerja, memberikan kesaksian. Smith menjelaskan interaksinya dengan Jennifer di hari penembakan.
"Saya perlu pekerjaan itu. Tolong, jangan menilai saya atas apa yang telah dilakukan anak saya," kata Jennifer setelah penembakan kepada Smith lewat pesan teks, yang dibacakan dalam kesaksian.
"Saya terkejut dia mengkhawatirkan pekerjaannya pada saat itu. Saya pikir (seharusnya) dia lebih peduli dengan apa yang sedang terjadi," kata Smith.
Empat siswa tewas dan enam lainnya serta seorang guru terluka di SMA Oxford, 65 km arah utara dari Detroit.
Baca juga: Penembakan lagi di Amerika, anak tembak bapak dan gurunya
Kasus itu tampaknya akan menjadi kali pertama bagi orang tua remaja pelaku penembakan sekolah didakwa terlibat dalam dugaan tindak kriminal yang dilakukan anak mereka.
Meskipun beberapa orang tua lain pernah didakwa atas kasus kelalaian penggunaan senjata, kasus-kasus tersebut melibatkan anak-anak kecil, kata para pakar.
Kasus penembakan di Oxford itu menjadi kasus terbaru dalam serangkaian penembakan maut yang terjadi di sekolah-sekolah AS dalam beberapa dekade terakhir.
Empat hari sebelum penembakan, Ethan menemani ayahnya ke toko senjata, di mana James Crumbley membeli sepucuk pistol 9mm, kata jaksa.
Hari berikutnya sang ibu mengunggah bahwa suami dan anaknya sedang "mencoba hadiah Natalnya", kata Jaksa Oakland County Karen McDonald.
Jaksa telah merinci sejumlah tanda peringatan yang menurut mereka gagal diperhatikan oleh kedua orang tua pelaku, termasuk saat anak mereka mencari amunisi di internet lewat ponsel.
Jaksa mengatakan bahwa pada pagi di hari penembakan, seorang guru menemukan gambar buatan Ethan Crumbley yang menunjukkan sepucuk pistol, sebutir peluru, dan sesosok manusia yang berdarah.
Pejabat sekolah telah memanggil keluarga Crumbley. Kedua orang tua Ethan menolak usulan untuk membawa anak mereka pulang. Mereka tidak mencari tas ranselnya, juga tidak bertanya soal pistol kepada anaknya, menurut McDonald.
Sumber: Reuters
Baca juga: Keluarga sebut polisi Ohio tembak mati remaja berkulit hitam
James dan Jennifer Crumbley diduga telah membeli senjata sebagai hadiah Natal buat anak mereka yang berusia 15 tahun, Ethan. Mereka juga dituduh telah mengabaikan peringatan hingga terjadi insiden penembakan pada 30 November di Oxford, Michigan.
Pelaku penembakan, Ethan Crumbley, telah didakwa dengan pembunuhan tingkat satu dalam kasus penembakan paling mematikan yang terjadi di sekolah AS pada 2021 itu.
Ketiganya telah mengaku tidak bersalah.
Baca juga: Gambia minta penyelidikan transparan warganya ditembak polisi AS
Jaksa penuntut telah memanggil sejumlah saksi dalam sidang pemeriksaan itu di depan Hakim Pengadilan Distrik Rochester Julie Nicholson, yang akan melanjutkan pemeriksaan pada 24 Februari sebelum memutuskan apakah ada cukup bukti untuk melanjutkan sidang.
"Mengingat banyaknya bukti (yang akan diperiksa) …, kita akan meneruskan dan melanjutkan pemeriksaan pada 24 Februari," kata Nicholson.
Pasangan suami istri itu mengenakan baju tahanan ketika mereka duduk dengan tangan diborgol di kursi terdakwa di ruang pengadilan.
Andrew Smith, pengawas Jennifer Crumbley di perusahaan lahan yasan tempatnya bekerja, memberikan kesaksian. Smith menjelaskan interaksinya dengan Jennifer di hari penembakan.
"Saya perlu pekerjaan itu. Tolong, jangan menilai saya atas apa yang telah dilakukan anak saya," kata Jennifer setelah penembakan kepada Smith lewat pesan teks, yang dibacakan dalam kesaksian.
"Saya terkejut dia mengkhawatirkan pekerjaannya pada saat itu. Saya pikir (seharusnya) dia lebih peduli dengan apa yang sedang terjadi," kata Smith.
Empat siswa tewas dan enam lainnya serta seorang guru terluka di SMA Oxford, 65 km arah utara dari Detroit.
Baca juga: Penembakan lagi di Amerika, anak tembak bapak dan gurunya
Kasus itu tampaknya akan menjadi kali pertama bagi orang tua remaja pelaku penembakan sekolah didakwa terlibat dalam dugaan tindak kriminal yang dilakukan anak mereka.
Meskipun beberapa orang tua lain pernah didakwa atas kasus kelalaian penggunaan senjata, kasus-kasus tersebut melibatkan anak-anak kecil, kata para pakar.
Kasus penembakan di Oxford itu menjadi kasus terbaru dalam serangkaian penembakan maut yang terjadi di sekolah-sekolah AS dalam beberapa dekade terakhir.
Empat hari sebelum penembakan, Ethan menemani ayahnya ke toko senjata, di mana James Crumbley membeli sepucuk pistol 9mm, kata jaksa.
Hari berikutnya sang ibu mengunggah bahwa suami dan anaknya sedang "mencoba hadiah Natalnya", kata Jaksa Oakland County Karen McDonald.
Jaksa telah merinci sejumlah tanda peringatan yang menurut mereka gagal diperhatikan oleh kedua orang tua pelaku, termasuk saat anak mereka mencari amunisi di internet lewat ponsel.
Jaksa mengatakan bahwa pada pagi di hari penembakan, seorang guru menemukan gambar buatan Ethan Crumbley yang menunjukkan sepucuk pistol, sebutir peluru, dan sesosok manusia yang berdarah.
Pejabat sekolah telah memanggil keluarga Crumbley. Kedua orang tua Ethan menolak usulan untuk membawa anak mereka pulang. Mereka tidak mencari tas ranselnya, juga tidak bertanya soal pistol kepada anaknya, menurut McDonald.
Sumber: Reuters
Baca juga: Keluarga sebut polisi Ohio tembak mati remaja berkulit hitam
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: