Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menyatakan bahwa imunisasi sebagai langkah yang paling efektif untuk pencegahan penyakit hepatitis karena penyakit itu bisa dicegah dengan imunisasi (PD3I).

"Imunisasi hepatitis B merupakan awal dimulainya upaya pengendalian hepatitis di Indonesia sejak tahun 1997," ujar Menkes dalam seminar "Saatnya Lawan Hepatitis" dalam rangka merayakan Hari Hepatitis di gedung Kementerian Kesehatan di Jakarta, Kamis.

Imunisasi dilakukan pada bayi baru lahir atau "birth dose" menggunakan "prefilled injection device).

Selain imunisasi, Menkes mengatakan upaya pengendalian hepatitis juga dilakukan dengan berbagai cara seperti promosi perilaku hidup bersih sehat (PHBS), penapisan darah donor oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan pengembangan jejaring surveilans epidomologi hepatitis.

Disamping itu, juga dibutuhkanpengkajian terhadap upaya-upaya inovatif seperti imunisasi pada remaja dan dewasa, deteksi dini dan pengobatan untuk mencegah sirosis hepatis serta kanker hati.

"Keberhasilan Pengendalian Hepatitis sangat ditentukan oleh dukungan semua pihak, meliputi dukungan jajaran lintas sektor pemerintah di pusat dan daerah, organisasi kemasyarakatan, serta dukungan seluruh lapisan masyarakat, termasuk kepedulian masyarakat tentang cara pencegahan, penularan, serta bahaya penyakit Hepatitis yang harus ditingkatkan," kata Menkes.

Menurut Menkes lebih dari 2 miliar penduduk dunia terinfeksi virus Hepatitis B dan 400 juta orang diantaranya menjadi pengidap kronis.

Jumlah penderita Hepatitis C di dunia diperkirakan mencapai 170 juta orang.

Sementara hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan dari 10.391 serum yang diperiksa, prevalensi HBsAg positif 9,4 persen yang berarti diantara 10 penduduk di Indonesia terdapat seorang penderita.

Hari Hepatitis Dunia diperingati tiap tanggal 28 Juli setelah ditetapkan Resolusi Sidang Majelis Kesehatan Sedunia/WHA ke-63 Mei 2010 di Geneva, Swiss.

Dalam sidang WHA ke-63 ditetapkan 21 resolusi diantaranya tentang Viral Hepatitis sekaligus ditetapkan tanggal 28 Juli sebagai World Hepatitis Day.

"Indonesia dan Brazil yang memprakarsai kegiatan ini telah menyerukan kepada negara di dunia untuk melakukan penanganan Hepatitis secara komprehensif mulai dari pencegahan sampai pengobatan, meliputi perbagai aspek termasuk surveilans dan penelitian," kata Menkes.

(A043/S026)