Tren kasus masih dipantau untuk tentukan gelombang ketiga COVID-19
8 Februari 2022 22:51 WIB
Petugas menyiapkan tempat isolasi pasien COVID-19 di gedung Mal Pelayanan Publik, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (6/2/2022). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah masih memantau tren kasus untuk menentukan adanya gelombang baru penularan virus.
Dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Selasa malam, Wiku mengatakan kegiatan tersebut juga beriringan dengan evaluasi laporan PPKM berkala.
"Parameter penilaian di antaranya transmisi komunitas, kapasitas respons, dan laju vaksinasi per kabupaten/kota," ujar dia.
Ia mengharapkan kasus COVID-19 dapat menurun segera sebelum periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
"Tujuan ini akan dapat dicapai jika kita bersama-sama memaksimalkan kembali upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 akibat infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 varian Omicron bisa lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kasus infeksi yang terjadi akibat penularan virus varian Delta.
Budi menyebut kenaikan kasus infeksi Omicron di Provinsi DKI Jakarta dan Bali saat ini telah melampaui kenaikan kasus COVID-19 akibat infeksi virus corona varian Delta pada Juli 2021.
Peningkatan kasus infeksi Omicron juga terdeteksi di Tangerang Selatan, Banten, serta Bekasi dan Depok di Jawa Barat.
Baca juga: GTPP: Kasus harian COVID-19 Denpasar bertambah 789 kasus
Baca juga: KSP: Pemerintah siap hadapi gelombang ketiga COVID-19
Baca juga: Gubernur: Jawa Barat sudah masuk gelombang ketiga COVID-19
Dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Selasa malam, Wiku mengatakan kegiatan tersebut juga beriringan dengan evaluasi laporan PPKM berkala.
"Parameter penilaian di antaranya transmisi komunitas, kapasitas respons, dan laju vaksinasi per kabupaten/kota," ujar dia.
Ia mengharapkan kasus COVID-19 dapat menurun segera sebelum periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
"Tujuan ini akan dapat dicapai jika kita bersama-sama memaksimalkan kembali upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 akibat infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 varian Omicron bisa lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kasus infeksi yang terjadi akibat penularan virus varian Delta.
Budi menyebut kenaikan kasus infeksi Omicron di Provinsi DKI Jakarta dan Bali saat ini telah melampaui kenaikan kasus COVID-19 akibat infeksi virus corona varian Delta pada Juli 2021.
Peningkatan kasus infeksi Omicron juga terdeteksi di Tangerang Selatan, Banten, serta Bekasi dan Depok di Jawa Barat.
Baca juga: GTPP: Kasus harian COVID-19 Denpasar bertambah 789 kasus
Baca juga: KSP: Pemerintah siap hadapi gelombang ketiga COVID-19
Baca juga: Gubernur: Jawa Barat sudah masuk gelombang ketiga COVID-19
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: