"Saya percaya apabila kita segera menurunkan kasus angka kematian dapat ditekan hingga tidak ada satupun orang meninggal," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan, angka kematian sampai saat ini masih dapat dipertahankan tetap rendah yaitu sebesar 244 korban jiwa di minggu terakhir.1
Baca juga: Epidemiolog minta semua pihak tak remehkan varian Omicron
Ia memaparkan, pada lonjakan kasus gelombang pertama tercatat angka kematian mencapai sekitar 2.000 orang dan pada gelombang kedua sekitar 6.000 orang.
"Meskipun demikian, nyawa tetaplah nyawa yang berharga. Untuk itu setiap kita memiliki peran tanggung jawab yang sama pentingnya untuk mencegah jangan sampai satu orang pun tertular," tuturnya.
Khusus bagi masyarakat yang berada dalam wilayah kenaikan kasus yang tinggi, Wiku meminta masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca juga: Yogyakarta temukan 46 sampel "probable" Omicron dari pemeriksaan SGTF
Wiku mengemukakan, lebih dari 90 persen penambahan kasus nasional saat ini disumbangkan oleh provinsi-provinsi di pulau Jawa dan Bali.
Ia merinci, DKI Jakarta bertambah 44.000 kasus, Jawa Barat 28.000 kasus, Banten 15.000 kasus, Bali 7.500 kasus, Jawa Timur 7.000 kasus, Jawa Tengah 3.500 kasus, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 1.000 kasus.
Baca juga: Wagub DKI: Penularan COVID-19 paling banyak di perumahan Baca juga: Peneliti optimistis vaksin Merah Putih dapat tangkal varian Omicron