Jakarta (ANTARA News) - Darma Mangkuluhur (12) untuk pertama kalinya melakukan test Formula JK-Tyre (BMW) di Sirkut Sentul, selama tiga hari hingga Rabu, sebelum tampil pada Kejuaraan Karting Asia Terbuka (AKOC) di Manila, Filipina, Sabtu (30/7) dan Minggu (31/7).

"Saya senang sekali dapat melakukan test Formula. Tentu amat berbeda dengan gokart yang tidak pakai transmisi gigi. Kalau di Formula susah sekali ganti gigi dan nyetirnya juga berat," kata Darma, putra Hutomo Mandala Putra itu usai latihan di Sirkuit Sentul, Rabu petang.

Pebalap belia kelahiran Jakarta 8 Agustus 1998 itu mengatakan, test di Sentul tidak lepas dari persiapannya untuk tampil pada kejuaraan AKOC di Filipina, bahkan, ia sudah memasang target menjadi juara AKOC Junior Asia 2011.

"Target saya tentu Insya Allah juara," kata Darma yang akan tampil di kelas Formula Junior.

Ia tampil pada putaran pertama di Macau, 1-3 Juli lalu dan tercepat pada babak Pra-Final dan pada babak final kurang beruntung karena mendapat perlakukan kurang simpatik dari pegokart Thailand.

Ia merencanakan tampil pada lima putaran AKOC musim ini dan setelah dari Filipina dilanjutkan di Indonesia (Sentul), Thailand dan Macau.

Darma yang sekolah di Singapura, selama tiga hari melakukan test Formula BMW dengan pengarahan dari pemilik Eurasia sekaligus instrukturnya, Mark Goddard dari Inggris dan bermarkas di Filipina.

Ia melakukan test sebanyak 60 putaran lebih selama tiga hari disaksikan kedua orangtuanya Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto dan Tata, manajer timnya Moreno Soeprapto serta beberapa mekanik dari Filipina.

Dalam test ini, Tommy mengatakan, bahwa untuk sementara ini Darma hanya fokus untuk mengenal dasar dari mobil Formula JK itu dulu.

"Yang penting dia harus mengenal basic dari kendaraannya dulu. Setelah itu baru melangkah ke tahap berikutnya. Harus bertahaplah," kata Tommy Soeharto.

Tommy juga berpesan agar puteranya latihan dengan serius dan mempelajari apa yang harus diketahuinya sebagai pebalap.

"Jangan hanya merasakan lelah, tapi harus mempelajari berbagai hal, termasuk data test selama menjalani latihan serta harus ada progres," katanya.

Darma sendiri menyatakan kesiapannya jika tahun depan diminta tampil dalam kejuaraan Formula JK ini. "Saya siap kalau memang tahun depan harus turun di kejuaraan Formula JK ini," tandas Darma, yang akan melanjutkan test Formula JK ini usai menjalani puasa.

Sementara itu Goddard mengatakan, Darma amat potensial kendati usianya masih amat muda dan memiliki masa depan meyakinkan dalam kancah balap Formula.

"Ia masih muda, sudah memiliki pengalaman dalam balap karting. Ia melihat segala sesuatu tentang kendaraan dan ia memiliki perasaan dengan kendaraannya. Ia mendengar segala sesuatu yang kita bicarakan dan mau mempelajari berbagai data sebelum dan sesudah latihan. Ia amat potensial," kata Goddard.

Moreno yang juga mantan pebalap Formula menjelaskan, test Formula itu amat berat bagi anak seusia Darma, seperti yang dirasakannya ketika memulai balap Formula saat ia berusia antara 14 sampai 15 tahun.

"Umumnya pebalap Formula Satu mengawali debut mereka dari balapan gokart, kemudian melakukan test Formula. Mungkin Darma merupakan pebalap termuda yang melakukan test Formula," kata Moreno, adik mantan pebalap Ananda Mikola ini.

Menurut Moreno, Darma dalam test awal Formula itu belajar mengenal karakter kendaraannya mulai dari mesin, suspensi, transmisi, cara merem hingga ketepatan aerodinamisnya.

"Ia pun belajar dari data komputer setiap akan dan seusai melakukan test. Itu tidak gampang butuh waktu bertahun-tahun dan ia amat potensial serta masih amat muda, sehingga bukan tidak mungkin kelak dalam naik Formula Satu," kata Moreno yang juga pernah membalap di ajang Formula Asia dan F3000.

Tentang Formula BMW, jelas Goddard, kini sudah berganti nama menjadi Formula JK Tyre dan dalam satu musim melakukan perlombaan di Malaysia, Singapura, China dan India. "Perlombaan Formula JK juga menjadi balapan pendukung di balapan Formula Satu di kawasan Asia," kata Goddard.
(T.A008/B/T009/T009) 27-07-2011 17:33:53