London (ANTARA News) - Dr. Andreas Raharso, Direktur Hay Group Global Research Center for Strategy Execution, di Singapura, terpilih melalui musyawarah dan mufakat menjadi Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) periode 2011-2013 pada Musyawarah Internasional (MUIN) II I-4 yang dilaksanakan di dunia maya dipandu Abdullah Abbas, di Malaysia.

Ketua Panitia Musyawarah Internasional Ke-2 I4, Victoria Lelu Sabon di Rusia melalui surat elektronik yang diterima Antara London, Kamis mengatakan musyawarah berlangsung dengan menggunakan fasilitas webinar dan e-voting, diikuti secara serentak para ilmuwan Indonesia di lebih dari 20 negara dan dipandu dari Malaysia.

Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 40 orang ilmuwan Indonesia dari seluruh dunia dan 20 orang mahasiswa Indonesia di berbagai negara yang tergabung dalam Tim Garuda I-4, juga memilih Dr. Taruna Ikrar, Leader Project Scientist di School of Medicine - University of California at Irvine, Amerika Serikat sebagai Wakil Ketua dari unsur luar negeri.

Victoria Lelu Sabon menyebutkan MUIN II I-4 dibuka secara resmi Wakil Mendiknas RI Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., Prof. Yohanes Surya dan Dr. Anies Baswedan turut memberikan sambutan dalam acara MUIN II I-4 2011 yang dilanjutkan dengan pemaparan laporan pertanggungjawaban Pengurus I-4 periode 2009-2011 yang secara aklamasi diterima seluruh peserta.

Salah satu agenda utama MUIN II I-4 lainnnya yang berhasil dirampungkan adalah penyempurnaan dan pengesahan beberapa pasal di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Ketua presidium pimpinan sidang, Dr. Fadlolan Musyaffa, mengatakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil amandemen tersebut diharapkan mampu mewujudkan I-4 sebagai organisasi yang lebih baik, fleksibel dan akomodatif.

Teuku Reiza Yuanda, selaku koordinator tim ad-hoc untuk transisi kepengurusan, menambahkan bahwa secara jangka panjang I-4 diharapkan dapat menerapkan efisiensi dan efektivitas di dalam perancangan rencana strategis dan pelaksanaan program kerja yang sejalan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga I-4.

Dalam sambutan pelantikannya, Dr. Andreas Raharso mengutarakan bahwa yang menjadi kekuatan utama Indonesia juga menjadi kelemahan utama Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam dan juga sumber daya manusia berkualitas yang tersebar di seluruh dunia.

Namun potensi-potensi tersebut belum mampu dimanfaatkan secara optimal sebagai nilai tambah untuk peningkatan kesejahteraan bangsa. Ia berpendapat bahwa para ilmuwan Indonesia di seluruh dunia memainkan peranan penting untuk dapat mengoptimalkan potensi-potensi tersebut dengan bersinergi dan meningkatkan konektivitas di antara sesamanya.

Dr. Andreas Raharso merupakan orang asia pertama yang memegang jabatan sebagai Kepala Riset Global di Hay Group sejak didirikan tahun 1946. Hal ini merupakan hal yang langka karena The Hay Group Global sangat didominasi orang barat, bahkan jabatan lokal seperti General Manager di Indonesia.

The Hay Group Global merupakan perusahaan konsultan manajemen global yang bekerja dengan para pemimpin untuk mengubah strategi menjadi kenyataan mempunyai banyak klien dari The Hay Group Global adalah para pemimpin negara, antara lain kantor Perdana Menteri Inggris dan Jepang, Kantor Presiden Perancis, Rusia dan Amerika.

Terakhir The Hay Group Global membantu kantor Presiden Obama untuk para menteri dan staff gedung putih. Andreas Raharso mendapatkan gelar doktor pada tahun 2007 dari Universitas Indonesia dengan konsentrasi bidang Management.

Dr. Andreas Raharso juga merupakan pembicara di berbagai forum internasional, dan telah memberikan keynote speaker di Boston University, MIT dan juga Google,serta beberapa forum‐ forum internasional yang lain.

(ZG)