Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pemerintah mengoptimalkan transisi ekonomi hijau dengan pembuatan kerangka kebijakan hijau sistemik.

"Pemerintah memiliki strategi untuk mengoptimalisasi transisi menuju ekonomi hijau, pertama melalui pembentukan kerangka kebijakan hijau yang sistemik," kata Amalia dalam Konferensi Tenaga Kerja Hijau secara daring yang dipantau di Jakarta, Selasa. Kerangka kebijakan hijau yang sistemik ini dimulai dari penyusunan kebijakan antar kementerian dan lembaga yang koheren hingga penyusunan rencana pembiayaan ekonomi hijau.

"Ini juga tidak cukup dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), tapi juga diperlukan mobilisasi sektor swasta dan kesadaran masyarakat untuk untuk mengarah ke model bisnis hijau," kata Amalia. Pemerintah juga mengoptimalisasi transisi ekonomi hijau dari sisi pembiayaan dimana diarahkan agar infrastruktur bisnis di pasar modal dapat turut mengarah kepada perekonomian hijau.

"Saat ini OJK juga sudah menerbitkan taksonomi hijau, artinya sektor keuangan juga sebisa mungkin mendanai proyek-proyek ekonomi yang hijau atau ramah lingkungan," ucapnya. Selanjutnya, untuk mengoptimalisasi transisi ke arah ekonomi hijau, pemerintah terus melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa penerapan ekonomi hijau tidak akan mengoreksi geliat perekonomian.

"Tapi penerapannya justru dapat dilihat sebagai satu potensi sumber pertumbuhan ekonomi," ucapnya. Terakhir, menurut Amalia, pemerintah juga akan membuat alat untuk mengukur progres dan dampak dari penerapan aktivitas yang lebih ramah lingkungan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Saya pikir ini penting kita menuangkan indikator kinerja yang pas. Nantinya ke depan ini untuk mengukur seberapa besar progres dari penerapan ekonomi hijau di Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Bappenas: Ekonomi hijau akan ciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru
Baca juga: Kembangkan ekonomi hijau, bos Adaro raih "Bussinessperson of The Year"
Baca juga: Bappenas sebut ekonomi hijau hasilkan pertumbuhan ekonomi inklusif