Beijing (ANTARA) - China pada Senin (7/2) menyuarakan penentangan keras terhadap rancangan undang-undang (RUU) Amerika Serikat yang berisi konten negatif terkait China.
China juga mendesak pihak AS untuk melihat perkembangan China dan hubungan China-AS secara objektif dan rasional.
Menurut sejumlah laporan media, pada 5 Februari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS mengesahkan apa yang disebut "America COMPETES Act of 2022".
Sebagai tanggapan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa konten yang terkait dengan China dalam RUU tersebut, yang sarat dengan mentalitas Perang Dingin dan pola pikir menang kalah (zero-sum), merendahkan jalur pembangunan China serta kebijakan dalam dan luar negerinya, menuntut persaingan strategis dengan China, dan membuat pernyataan sewenang-wenang tentang isu yang berkaitan dengan Taiwan, Xinjiang, Hong Kong dan Tibet.
Berbicara pada taklimat harian, Zhao mengatakan China telah berulang kali menyatakan bahwa bagaimana AS mengembangkan dirinya sendiri dan meningkatkan daya saingnya adalah urusannya sendiri, dan seharusnya tidak memunculkan isu yang menyangkut China, apalagi menggunakannya sebagai dalih untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri China dan merugikan kepentingan China.
Undang-undang itu sekali lagi menguak praktik hegemoni dan intimidasi AS, kata Zhao.
Dia menambahkan bahwa hal itu, dalam arti mendasar, bertentangan dengan tren zaman ini saat orang-orang berbagi aspirasi untuk perdamaian, pembangunan dan kerja sama, dan pada akhirnya hanya akan merugikan kepentingan AS sendiri.
Zhao mendesak AS untuk membuang mentalitas Perang Dingin dan pola pikir menang kalah, melihat perkembangan China dan hubungan China-AS secara objektif dan rasional, menghapus konten negatif terkait China dalam RUU tersebut, berhenti meninjau dan meneruskan UU tersebut, serta berhenti merusak hubungan China-AS dan kerja sama di bidang-bidang penting.
Jubir: China menentang keras RUU AS berisi konten negatif tentang China
8 Februari 2022 14:15 WIB
Gedung Capitol dan tanda setop terlihat di Washington DC, Amerika Serikat, pada 13 Februari 2020. (Xinhua/Liu Jie)
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: