Pemerintah dorong investasi industri makanan minuman libatkan UMKM
8 Februari 2022 13:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo (kedua kanan) meninjau kuliner khas Sumatera Utara yang hadir di Pekan Raya Produk Kreatif dan Kuliner Sumatera Utara di Gading Serpong, Tangerang, Banten, Jumat (19/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/am.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Utama dan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ikmal Lukman mengatakan, pemerintah mendorong investasi industri makanan dan minuman (mamin) yang menjalin kemitraan dengan UMKM.
“Investasi dari negara cukup besar yang berkolaborasi dengan UMKM sudah sepatutnya kita dorong dan dukung oleh seluruh elemen, baik pusat maupun daerah, karena jenis-jenis industri inilah selain karena menciptakan lapangan pekerjaan juga akan memberikan devisa bagi negara kita yang saat ini sedang membutuhkan,” kata Ikmal dalam sesi webinar bersama media pada Selasa.
Ia menambahkan bahwa kegiatan investasi menjadi faktor yang esensial sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, terutama mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19.
United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) memperkirakan bahwa arus investasi asing langsung (FDI) di dunia akan turun sekitar 30 hingga 40 persen pada 2020-2021.
Di tengah penurunan FDI tersebut, Ikmal mengatakan Indonesia perlu mensyukuri karena masih ada sebagian perusahaan besar yang memiliki keinginan untuk invetasi di Indonesia, salah satu contohnya yakni perusahaan mamin asal Amerika Serikat Mondelez Internasional.
Menurut data yang dihimpun Ikmal, realisasi investasi AS di Indonesia menduduki peringkat keempat pada 2021 dengan total nilai transaksi investasi sekitar 2,5 miliar dolar AS.
Ikmal mengatakan Mondelez memberikan kontribusi sebesar 1,46 persen atau sekitar 26,6 juta dolar AS dari investasi AS yang masuk ke Indonesia dan direalisasikan pada 2021.
“Investasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menarik di mata para investor,” tuturnya.
Ikmal mengatakan pihaknya berharap investasi dari perusahaan luar negeri dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif dalam penciptaan lapangan kerja, berkolaborasi dengan UMKM dan pengusaha lokal, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung investasi perusahaan mamin dan mengawal penuh untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia, termasuk dalam pemberian insentif maupun koordinasi dengan lembaga terkait,” katanya.
Baca juga: BRIN dukung industri kuliner dengan alih teknologi pengemasan makanan
Baca juga: Penerapan IOMKI di sektor industri dorong pemulihan ekonomi nasional
Baca juga: Kemenperin sebut ekspor industri makanan dan minuman naik 52 persen
“Investasi dari negara cukup besar yang berkolaborasi dengan UMKM sudah sepatutnya kita dorong dan dukung oleh seluruh elemen, baik pusat maupun daerah, karena jenis-jenis industri inilah selain karena menciptakan lapangan pekerjaan juga akan memberikan devisa bagi negara kita yang saat ini sedang membutuhkan,” kata Ikmal dalam sesi webinar bersama media pada Selasa.
Ia menambahkan bahwa kegiatan investasi menjadi faktor yang esensial sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, terutama mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19.
United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) memperkirakan bahwa arus investasi asing langsung (FDI) di dunia akan turun sekitar 30 hingga 40 persen pada 2020-2021.
Di tengah penurunan FDI tersebut, Ikmal mengatakan Indonesia perlu mensyukuri karena masih ada sebagian perusahaan besar yang memiliki keinginan untuk invetasi di Indonesia, salah satu contohnya yakni perusahaan mamin asal Amerika Serikat Mondelez Internasional.
Menurut data yang dihimpun Ikmal, realisasi investasi AS di Indonesia menduduki peringkat keempat pada 2021 dengan total nilai transaksi investasi sekitar 2,5 miliar dolar AS.
Ikmal mengatakan Mondelez memberikan kontribusi sebesar 1,46 persen atau sekitar 26,6 juta dolar AS dari investasi AS yang masuk ke Indonesia dan direalisasikan pada 2021.
“Investasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menarik di mata para investor,” tuturnya.
Ikmal mengatakan pihaknya berharap investasi dari perusahaan luar negeri dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif dalam penciptaan lapangan kerja, berkolaborasi dengan UMKM dan pengusaha lokal, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung investasi perusahaan mamin dan mengawal penuh untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia, termasuk dalam pemberian insentif maupun koordinasi dengan lembaga terkait,” katanya.
Baca juga: BRIN dukung industri kuliner dengan alih teknologi pengemasan makanan
Baca juga: Penerapan IOMKI di sektor industri dorong pemulihan ekonomi nasional
Baca juga: Kemenperin sebut ekspor industri makanan dan minuman naik 52 persen
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Tags: