Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (7/2/2022), menghentikan kerugian selama dua hari berturut-turut dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris bangkit 0,83 persen atau 57,87 poin, menjadi menetap di 7.009,25 poin.
Indeks CAC 40 tergerus 0,77 persen atau 54,25 poin menjadi 6.951,38 poin pada Jumat (4/2/2022), setelah anjlok 1,54 persen atau 109,64 poin menjadi 7.005,63 poin pada Kamis (3/2/2022), dan bertambah 0,22 persen atau 15,78 poin menjadi 7.115,27 poin pada Rabu (2/2/2022).
Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen Indeks CAC 40, sebanyak 27 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 12 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
ArcelorMittal SA, sebuah perusahaan manufaktur baja multinasional melonjak 4,12 persen, menjadi peraih keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Baca juga: Saham Prancis kembali melemah, indeks CAC 40 tergerus 0,77 persen
Diikuti oleh saham perusahaan layanan transaksi dan pembayaran multinasional Prancis Worldline yang terangkat 3,16 persen, serta perusahaan industri farmasi dan perawatan kesehatan multinasional Prancis Sanofi meningkat 3,11 persen.
Sementara itu Publicis Groupe, perusahaan periklanan dan hubungan masyarakat multinasional Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terperosok 2,41 persen.
Disusul oleh saham rumah mode produk barang-barang fesyen mewah Prancis yang didirikan pada tahun 1837 Hermes International SA yang kehilangan 2,29 persen, serta perusahaan pengembang dan pemasaran sistem terintegrasi untuk sektor transportasi multinasional Prancis Alstom SA merosot 2,21 persen.
Baca juga: IHSG ditutup melambung, capai rekor tertinggi sepanjang masa
Baca juga: Saham China ditutup menguat, Indeks Hang Seng melonjak 2,03 persen
Saham Prancis setop kerugian, Indeks CAC 40 bangkit 0,83 persen
8 Februari 2022 04:34 WIB
Ilustrasi: Bursa saham Paris, Prancis (ANTARA/Reuters)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: