Kementerian BUMN terus kembangkan ekosistem digital Indonesia
7 Februari 2022 21:52 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir berbicara Membangun Kedaulatan Nasional di Tengah Gelombang Digitalisasi Global yang digelar dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari, Senin. Erick Thohir berbicara melalui daring. ANTARA/Evalisa Siregar.
Medan (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, BUMN terus menyiapkan infrastruktur, pendanaan, dan agregator untuk mengembangkan ekosistem digital Indonesia dan menciptakan kemandirian dalam transformasi digital.
"Langkah itu perlu dilakukan dalam menghadapi disrupsi (gangguan) yang terjadi di Indonesia, termasuk di sektor digital," katanya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin.
Dia mengatakan itu dalam Konvensi Media yang mengangkat tema Membangun Kedaulatan Nasional di Tengah Gelombang Digitalisasi Global yang digelar dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022.
Baca juga: Kemenkop targetkan 20 juta UMKM masuk ekosistem digital di tahun 2022
Untuk menghadapi disrupsi, ujar Erick, Indonesia memang harus dapat menciptakan ekosistem sendiri.
Menurut dia, BUMN menyiapkan data senter dan cloud, pengembangan jaringan fiber optic dan 5G, sekalian meluncurkan jaringan 5G BTS.
Untuk kepentingan itu pula, ujar Erick Thohir, Kementerian BUMN memastikan PT Telkom Indonesia Tbk dan anak usahanya PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) akan mengubah model bisnis perusahaan dengan tidak bermain di segmen yang berbeda.
Telkom misalnya akan fokus pada pasar "business to business" atau segmen korporasi, sedangkan anak usahanya Telkomsel akan fokus pada model bisnis business to consumer (B2C)/ pasar konsumen.
Telkom akan fokus ke tower, infrastruktur fiber optik, data center, cloud, dan 5G, sementara Telkomsel fokus pada pasar konsumen.
"Harus begitu agar pangsa pasar digital yang cukup besar di Indonesia khususnya di generasi milenial seperti game online tidak dinikmati negara lain," katanya.
Baca juga: Gernas BBI dorong 9,2 juta UMKM masuk ekosistem "online"
Pembicara lainnya, Bambang Harymurti dalam topik "Wawasan Nusantara Digital", mengatakan, perjalanan panjang bangsa Indonesia mempertahankan kedaulatan wilayahnya di tengah gempuran bangsa lainnya yang dikenal dengan Deklarasi Juanda.
.
Deklarasi Juanda setiap tanggal 13 Desember diperingati sebagai Hari Nusantara.
Deklarasi itu dicetuskan Djuanda Kartawidjaya dan mempunyai arti penting bagi kesatuan wilayah Indonesia.
Keberhasilan Indonesia dalam memperjuangkan kedaulatannya di laut dapat menjadi pelajaran untuk memperjuangkan kedaulatan digital.
"Jadi, setelah berhasil memperjuangkan kedaulatan laut, wilayah udara, kini saat memperjuangkan kedaulatan digital," ujar Bambang Harymurti
"Langkah itu perlu dilakukan dalam menghadapi disrupsi (gangguan) yang terjadi di Indonesia, termasuk di sektor digital," katanya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin.
Dia mengatakan itu dalam Konvensi Media yang mengangkat tema Membangun Kedaulatan Nasional di Tengah Gelombang Digitalisasi Global yang digelar dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022.
Baca juga: Kemenkop targetkan 20 juta UMKM masuk ekosistem digital di tahun 2022
Untuk menghadapi disrupsi, ujar Erick, Indonesia memang harus dapat menciptakan ekosistem sendiri.
Menurut dia, BUMN menyiapkan data senter dan cloud, pengembangan jaringan fiber optic dan 5G, sekalian meluncurkan jaringan 5G BTS.
Untuk kepentingan itu pula, ujar Erick Thohir, Kementerian BUMN memastikan PT Telkom Indonesia Tbk dan anak usahanya PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) akan mengubah model bisnis perusahaan dengan tidak bermain di segmen yang berbeda.
Telkom misalnya akan fokus pada pasar "business to business" atau segmen korporasi, sedangkan anak usahanya Telkomsel akan fokus pada model bisnis business to consumer (B2C)/ pasar konsumen.
Telkom akan fokus ke tower, infrastruktur fiber optik, data center, cloud, dan 5G, sementara Telkomsel fokus pada pasar konsumen.
"Harus begitu agar pangsa pasar digital yang cukup besar di Indonesia khususnya di generasi milenial seperti game online tidak dinikmati negara lain," katanya.
Baca juga: Gernas BBI dorong 9,2 juta UMKM masuk ekosistem "online"
Pembicara lainnya, Bambang Harymurti dalam topik "Wawasan Nusantara Digital", mengatakan, perjalanan panjang bangsa Indonesia mempertahankan kedaulatan wilayahnya di tengah gempuran bangsa lainnya yang dikenal dengan Deklarasi Juanda.
.
Deklarasi Juanda setiap tanggal 13 Desember diperingati sebagai Hari Nusantara.
Deklarasi itu dicetuskan Djuanda Kartawidjaya dan mempunyai arti penting bagi kesatuan wilayah Indonesia.
Keberhasilan Indonesia dalam memperjuangkan kedaulatannya di laut dapat menjadi pelajaran untuk memperjuangkan kedaulatan digital.
"Jadi, setelah berhasil memperjuangkan kedaulatan laut, wilayah udara, kini saat memperjuangkan kedaulatan digital," ujar Bambang Harymurti
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: