Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong perguruan tinggi untuk saling bekerjasama dalam mengatasi masalah stunting di Tanah Air.

“Sejumlah kampus di Tanah Air telah berkolaborasi dalam mengatasi persoalan stunting ini. Misalnya teman-teman Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Universitas Nusa Cendana dalam mengatasi persoalan akses air bersih di Nusa Tenggara Timur,” ujar Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof Nizam, dalam taklimat media di Jakarta, Senin.

Perguruan tinggi diminta untuk bekerja sama dalam memberikan solusi bagi masyarakat di sejumlah daerah yang mengalami persoalan stunting. Solusi yang diberikan dalam bentuk aksi nyata.

Baca juga: BKKBN-Kemendikbudristek jalin kerja sama atasi stunting

Plt Sesditjen Diktirsitek, Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie, mengatakan pihaknya bersama dengan BKKBN memiliki komitmen dalam menurunkan tingginya angka stunting.

“Kerja sama ini sangat penting dalam meningkatkan partisipasi mahasiswa dan dosen dalam menuntaskan stunting di Tanah Air,” kata Tjitjik.

Pelibatan mahasiswa dan dosen tersebut sebagai bagian dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pelibatan perguruan tinggi tersebut akan memperkaya pengetahuan dan riset pada bidang stunting.

Sejumlah program yang dilakukan antara BKKBN dan Kemendikbudristek diantaranya, riset peduli terpadu dan intervensi stunting, membangun desa peduli dan intervensi stunting, proyek independen peduli dan intervensi stunting, program kewirausahaan peduli dan intervensi stunting, asisten mengajar satuan pendidikan peduli dan intervensi stunting, proyek kemanusiaan peduli dan intervensi stunting, dan praktik kerja atau magang peduli dan intervensi stunting.***3***

Baca juga: Kemendikbudristek diminta perhatikan pembelajaran sekolah swasta