Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak mahasiswa untuk berkolaborasi dalam percepatan pembangunan desa di seluruh Indonesia.
Dengan kegiatan KKN tematik, menurutnya, mahasiswa dapat ambil bagian dalam percepatan pencapaian 18 tujuan SGDs Desa.
"Kami sudah sampaikan kepada pendamping desa di seluruh Indonesia untuk memberikan ruang yang cukup bagi siapapun yang memiliki komitmen untuk membangun desa termasuk mahasiswa KKN untuk didampingi," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa dalam pembekalan mahasiswa KKN Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), bertajuk "Membangun Desa" untuk angkatan 2018, Senin.
Baca juga: Data desa jadi kunci penting percepatan pembangunan desa Ia menyampaikan, sejak awal 2021 desa telah melakukan pemutaakhiran data berbasis SDGs Desa. Melalui data tersebut, peserta KKN akan mudah mengidentifikasi persoalan-persoalan yang sedang dihadapi warga desa setempat.
Ia berharap, agar kolaborasi mahasiswa KKN dengan pendamping desa, perangkat desa maupun dengan warga desa dapat menghasilkan analisa peta persoalan desa berbasis SDGs Desa. Sehingga ada kesinambungan antara masalah yang riil dialami warga desa dengan pemanfaatan dana desa.
Sementara itu, Rektor UNUSIA, Juri Ardiantoro menegaskan kesiapan pihaknya membangun kolaborasi untuk percepatan pembangunan desa.
Menurutnya, meski durasi KKN sangat singkat dan sumber dayanya terbatas, pihaknya akan berusaha maksimal dengan mewujudkan desa binaan, sehingga UNUSIA benar-benar memberikan manfaat untuk desa.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Mendes PDTT yang telah memberikan dukungan pada program KKN UNUSIA, karena desa adalah ujung tombak pembangunan di negeri ini." ujarnya.
Baca juga: Mendes PDTT ingatkan calon kades di Manggarai Barat terapkan SDGs Desa