Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian terus mengupayakan agar konektivitas Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dapat diintegrasikan dengan sejumlah moda transportasi dan angkutan massal yang lain.

"Kementerian Perhubungan telah melakukan upaya-upaya untuk mendukung konektivitas Kereta Cepat Jakarta Bandung melalui integrasi moda," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin.

Zulfikri menjelaskan, upayakan integrasi antar moda di stasiun KCJB yang salah satunya berada di Stasiun Halim, akan diintegrasikan dengan LRT Jabodebek dan Transjakarta.

Fasilitas integrasi antara Stasiun Halim dan Stasiun LRT Jabodebek akan dihubungkan melalui bangunan skybridge.

Selanjutnya, dukungan integrasi juga disiapkan di Stasiun KCJB Padalarang dengan layanan kereta api di wilayah Bandung Raya. Di mana pada lokasi tersebut akan terdapat fasilitas integrasi yang akan menghubungkan keduanya.

"Terwujudnya integrasi ini merupakan hasil kerja nyata atas koordinasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.

Zulfikri menambahkan, proyek pembangunan KCJB sepanjang 142 kilometer akan melalui 4 (empat) stasiun yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar. Adapun progres fisik hingga Januari 2022 mencapai 79,9 persen.

Baca juga: Presiden Jokowi: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah 79,9 persen

Baca juga: KCIC : Kesulitan di Tunnel 2 Kereta Cepat sudah bisa diselesaikan