Nasabah Kaya di Indonesia Masih Melimpah
26 Juli 2011 11:47 WIB
JAKARTA, 11/10- RUPIAH MENGUAT. Seorang teller menghitung uang di kantor pusat Bank Mega, Jakarta, Senin (11/10). Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Senin (11/10) sore naik mencapai Rp8.913-Rp8.923 per dolar dibanding sebelumnya Rp8.928-Rp8.938, karena pelaku tetap membeli rupiah. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/ama/10 (ANTARA/PRASETYO UTOMO)
Jakarta (ANTARA News)- Sekitar 1,4 persen populasi atau tiga juta orang kaya di Indonesia belum dapat diserap oleh perbankan nasional karena tingkat pelayanan yang diberikan kepada nasabah masih belum memadai, demikian kata Direktur Retail Banking PT ANZ Panin Bank, Anthony Soewandy di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut Anthony mengatakan, perbankan nasional harus dapat memberikan pelayanan yang lebih baik agar orang-orang kaya itu mau menempatkan dananya di bank nasional.
Orang-orang kaya Indonesia lebih suka menempatkan dananya di luar negeri seperti di Singapura dan Hongkong, karena mereka merasa lebih aman, katanya.
Menurut dia, orang kaya Indonesia yang menempatkan dananya di reksadana hanya sekitar 91.000 orang, hal ini menunjukkan bahwa pasar nasabah kaya di dalam negeri masihlah besar.
Karena itu, ANZ Panin Bank berusaha meningkatkan pangsa pasarnya dengan meluncurkan produk baru "Signature Priority Banking Infinite" yang khusus ditujukan kepada orang-orang kaya tersebut, ucapnya.
Selain itu, lanjut Anthony, adanya upaya pemerintah untuk menarik dana-dana orang Indonesia yang ditempatkan di luar negeri juga akan mendorong jumlah orang kaya Indonesia bertambah.
"Pasarnya cukup besar, namun perbankan juga harus dapat memberikan layanan yang lebih baik, sehingga mereka yakin dana yang ditempatkan di bank-bank lokal terjamin keberadaannya," ujar dia.
Dikaitkan dengan dana pihak ketiga (DPK), menurut dia, ANZ Panin Bank menargetkan penghimpunan dana masyarakat sebesar Rp23,5 triliun pada akhir 2011 atau naik 20 persen dibanding Juni 2011 yang mencapai Rp19 triliun.
Kenaikan DPK pada semester pertama 2011 itu didorong oleh produk Priority Banking yang telah beroperasi sejak Mei 2009, ujarnya.
Perusahaan akan tetap berfokus pada produk priority banking dalam upaya menggenjot dana masyarakat yang masiih besar itu, tambahnya.
Nasabah ANZ Panin Bank saat ini mencapai 10.500 orang dan diharapkan pada akhir tahun ini bisa mencapai 15.000 orang melalui produk Priority Banking, ujarnya. (CS)
Lebih lanjut Anthony mengatakan, perbankan nasional harus dapat memberikan pelayanan yang lebih baik agar orang-orang kaya itu mau menempatkan dananya di bank nasional.
Orang-orang kaya Indonesia lebih suka menempatkan dananya di luar negeri seperti di Singapura dan Hongkong, karena mereka merasa lebih aman, katanya.
Menurut dia, orang kaya Indonesia yang menempatkan dananya di reksadana hanya sekitar 91.000 orang, hal ini menunjukkan bahwa pasar nasabah kaya di dalam negeri masihlah besar.
Karena itu, ANZ Panin Bank berusaha meningkatkan pangsa pasarnya dengan meluncurkan produk baru "Signature Priority Banking Infinite" yang khusus ditujukan kepada orang-orang kaya tersebut, ucapnya.
Selain itu, lanjut Anthony, adanya upaya pemerintah untuk menarik dana-dana orang Indonesia yang ditempatkan di luar negeri juga akan mendorong jumlah orang kaya Indonesia bertambah.
"Pasarnya cukup besar, namun perbankan juga harus dapat memberikan layanan yang lebih baik, sehingga mereka yakin dana yang ditempatkan di bank-bank lokal terjamin keberadaannya," ujar dia.
Dikaitkan dengan dana pihak ketiga (DPK), menurut dia, ANZ Panin Bank menargetkan penghimpunan dana masyarakat sebesar Rp23,5 triliun pada akhir 2011 atau naik 20 persen dibanding Juni 2011 yang mencapai Rp19 triliun.
Kenaikan DPK pada semester pertama 2011 itu didorong oleh produk Priority Banking yang telah beroperasi sejak Mei 2009, ujarnya.
Perusahaan akan tetap berfokus pada produk priority banking dalam upaya menggenjot dana masyarakat yang masiih besar itu, tambahnya.
Nasabah ANZ Panin Bank saat ini mencapai 10.500 orang dan diharapkan pada akhir tahun ini bisa mencapai 15.000 orang melalui produk Priority Banking, ujarnya. (CS)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Tags: