Erick Thohir pacu BUMN jadi katalisator ekonomi digital Indonesia
7 Februari 2022 13:29 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dalam peluncuran nilai inti atau core value AKHLAK dan logo baru Kementerian BUMN. ANTARA/HO-Kemeneg BUMN/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggenjot BUMN untuk menjadi katalisator ekonomi digital Indonesia.
"BUMN harus menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui transformasi dan inovasi digital," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menteri BUMN mengatakan Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum perkembangan disrupsi digital. Erick Thohir menyebut kehadiran disrupsi digital tak sekadar memberikan tantangan, melainkan juga membuka kesempatan bagi peningkatan daya saing Indonesia di kancah global.
Besarnya potensi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan akan terus bertumbuh hingga Rp1.736 triliun pada 2025 atau tumbuh signifikan dibandingkan 2015 yang sebesar Rp112 triliun, 2019 yang sebesar Rp560 triliun, dan 2020 yang sebesar Rp616 triliun.
Kontribusi terbesar ekonomi digital Indonesia datang dari sektor e-commerce, transportasi, dan makanan, travel daring, dan media daring.
Baca juga: Erick Thohir ingatkan ekonomi digital bikin persaingan kian keras
Menurut Erick Thohir, Indonesia harus menciptakan ekosistem digital sendiri, jangan sampai Indonesia terus terlena dengan melimpahnya sumber daya alam dan besarnya pasar yang selama ini kerap menjadi sumber pertumbuhan ekonomi negara lain.
"Kita harus mempunyai ekosistem sendiri, roadmap sendiri, bukan ekosistem dan roadmap negara lain," kata Erick Thohir.
Sejumlah riset, lanjut dia, telah memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada 2045. Untuk mencapai tujuan tersebut Indonesia harus melewati tiga tantangan yang terjadi saat ini yakni tantangan pasar global dengan terganggunya rantai pasok dunia akibat pandemi, tantangan disrupsi digital, dan tantangan dari sektor kesehatan.
Pemerintah akan meningkatkan investasi besar-besaran pada infrastruktur digital. BUMN, kata Erick Thohir, sedang dan akan terus melakukan inisiatif dalam mengembangkan ekosistem digital Indonesia seperti Telkom Grup yang membangun pusat data, komputasi awan, jaringan fiber optik, dan 5G, pembentukan Merah Putih Fund sebagai dukungan pendanaan bagi startup dengan pendiri orang Indonesia, beroperasi di Indonesia, dan akan go public di Indonesia, serta Telkomsel yang akan menjadi agregator dan fasilitator bagi kreator konten lokal.
Erick Thohir menyampaikan penguatan ekosistem digital tak sekadar pembangunan infrastruktur digital, melainkan juga transformasi sumber daya manusia.
Kementerian BUMN sendiri menargetkan 80 ribu pegawai BUMN memiliki keahlian dan cara berpikir digital pada 2024. BUMN, lanjut dia, menggandeng sejumlah universitas dalam program magang mahasiswa bersertifikat.
Baca juga: Erick Thohir: Merah Putih Fund akan fokus danai startup soonicorn
Baca juga: Erick ingin BUMN rangkul startup agar nasionalis
"BUMN harus menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui transformasi dan inovasi digital," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menteri BUMN mengatakan Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum perkembangan disrupsi digital. Erick Thohir menyebut kehadiran disrupsi digital tak sekadar memberikan tantangan, melainkan juga membuka kesempatan bagi peningkatan daya saing Indonesia di kancah global.
Besarnya potensi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan akan terus bertumbuh hingga Rp1.736 triliun pada 2025 atau tumbuh signifikan dibandingkan 2015 yang sebesar Rp112 triliun, 2019 yang sebesar Rp560 triliun, dan 2020 yang sebesar Rp616 triliun.
Kontribusi terbesar ekonomi digital Indonesia datang dari sektor e-commerce, transportasi, dan makanan, travel daring, dan media daring.
Baca juga: Erick Thohir ingatkan ekonomi digital bikin persaingan kian keras
Menurut Erick Thohir, Indonesia harus menciptakan ekosistem digital sendiri, jangan sampai Indonesia terus terlena dengan melimpahnya sumber daya alam dan besarnya pasar yang selama ini kerap menjadi sumber pertumbuhan ekonomi negara lain.
"Kita harus mempunyai ekosistem sendiri, roadmap sendiri, bukan ekosistem dan roadmap negara lain," kata Erick Thohir.
Sejumlah riset, lanjut dia, telah memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada 2045. Untuk mencapai tujuan tersebut Indonesia harus melewati tiga tantangan yang terjadi saat ini yakni tantangan pasar global dengan terganggunya rantai pasok dunia akibat pandemi, tantangan disrupsi digital, dan tantangan dari sektor kesehatan.
Pemerintah akan meningkatkan investasi besar-besaran pada infrastruktur digital. BUMN, kata Erick Thohir, sedang dan akan terus melakukan inisiatif dalam mengembangkan ekosistem digital Indonesia seperti Telkom Grup yang membangun pusat data, komputasi awan, jaringan fiber optik, dan 5G, pembentukan Merah Putih Fund sebagai dukungan pendanaan bagi startup dengan pendiri orang Indonesia, beroperasi di Indonesia, dan akan go public di Indonesia, serta Telkomsel yang akan menjadi agregator dan fasilitator bagi kreator konten lokal.
Erick Thohir menyampaikan penguatan ekosistem digital tak sekadar pembangunan infrastruktur digital, melainkan juga transformasi sumber daya manusia.
Kementerian BUMN sendiri menargetkan 80 ribu pegawai BUMN memiliki keahlian dan cara berpikir digital pada 2024. BUMN, lanjut dia, menggandeng sejumlah universitas dalam program magang mahasiswa bersertifikat.
Baca juga: Erick Thohir: Merah Putih Fund akan fokus danai startup soonicorn
Baca juga: Erick ingin BUMN rangkul startup agar nasionalis
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: