Euro dekati tertinggi 3 minggu di Asia, pengetatan Fed dukung dolar
7 Februari 2022 10:49 WIB
Ilustrasi - Uang kertas dolar AS dan euro terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil di biro perubahan di Paris ANTARA/REUTERS/Philippe Wojazer/pri.
Hong Kong (ANTARA) - Euro berada di dekat level tertinggi tiga minggu di perdagangan Asia pada Senin pagi, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) berubah hawkish pekan lalu, tetapi analis mengatakan kenaikan jangka pendek lebih lanjut tampak kecil kemungkinannya karena pengetatan Fed yang kian mendekat mendukung dolar.
Sementara itu di pasar mata uang kripto, Bitcoin, bertahan di sekitar level tertinggi dua minggu.
Investor minggu ini akan mengamati data inflasi AS yang akan dirilis Kamis (10/2/2022), dengan angka yang kuat mendukung ekspektasi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Maret dan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan besar 50 basis poin.
Euro terakhir di 1,1451 dolar AS, tidak jauh dari tertinggi Jumat (4/2/2022) di 1.4183 dolar AS, menyamai puncak pertengahan Januari.
Yen berada di 115,16 per dolar AS, dan sterling, berada di 1,35310 dolar AS, keduanya berada di tengah kisaran baru-baru ini.
Hal ini membuat indeks dolar berada di 95,461, setelah mendapat dorongan terlambat oleh data pekerjaan AS yang kuat pada Jumat (4/2/2022) di akhir minggu yang menyakitkan bagi greenback. Indeks dolar juga bisa menguat lebih jauh dalam jangka pendek.
"Kami melihat risiko lebih banyak kenaikan dolar AS dalam waktu dekat jika pasar suku bunga memperkirakan peluang kenaikan 50 basis poin pada Maret. Namun, perubahan hawkish minggu lalu oleh Presiden ECB Christine Lagarde menunjukkan setiap kenaikan dalam dolar AS akan dibatasi," kata Kepala Ekonomi Internasional Commonwealth Bank of Australia, Joe Capurso, dalam catatan pagi.
Baca juga: Euro menguat setelah bank sentral Eropa berubah "hawkish"
Dalam jangka pendek dia menambahkan "dengan sedikit informasi baru dari Eropa kemungkinan minggu ini akan lebih meningkatkan perkiraan pasar untuk kenaikan bunga ECB, menaikkan lebih lanjut euro."
Pasar bergerak perkiraan peluang satu-dalam-tiga The Fed mungkin akan menaikkan sebesar 50 basis poin penuh pada Maret menyusul data pekerjaan AS yang kuat pada Jumat (4/2/2022), dan menunjukkan ada kemungkinan yang masuk akal tingkat suku bunga akan mencapai 1,5 persen pada akhir tahun.
Ini mendorong imbal hasil surat utang AS dua tahun lebih tinggi, dan pada Senin pagi mereka bertahan kuat di sekitar tertinggi dua tahun di 1,32 persen. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan juga menahan kenaikan pada Jumat (4/2/2022) dan berada di 1,9049 persen.
Minggu ini juga ada pidato oleh pembuat kebijakan di The Fed dan bank sentral Inggris, Eropa, Australia, dan Kanada.
Presiden Bank Sentral Belanda Klaas Knot dan salah satu anggota dewan gubernur ECB yang lebih hawkish, mengatakan pada Minggu (6/2/2022) bahwa dia memperkirakan kenaikan pada kuartal keempat tahun ini.
Bitcoin diperdagangkan di sekitar 41.800 dolar AS setelah melonjak 11 persen pada Jumat (4/2/2022) malam.
Dolar Australia berada di posisi 0,7071 dolar AS, dengan bank sentral Australia (RBA) terlihat berada di ujung spektrum bank sentral yang lebih dovish. Aussie juga melemah terhadap mata uang lainnya, dan pada Jumat (4/2/2022) menyentuh level terendah sejak September versus euro.
Baca juga: Rupiah awal pekan melemah, terdampak data positif tenaga kerja AS
Baca juga: Rupiah akhir pekan ditutup melemah tipis, pasar "wait and see" data AS
Sementara itu di pasar mata uang kripto, Bitcoin, bertahan di sekitar level tertinggi dua minggu.
Investor minggu ini akan mengamati data inflasi AS yang akan dirilis Kamis (10/2/2022), dengan angka yang kuat mendukung ekspektasi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Maret dan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan besar 50 basis poin.
Euro terakhir di 1,1451 dolar AS, tidak jauh dari tertinggi Jumat (4/2/2022) di 1.4183 dolar AS, menyamai puncak pertengahan Januari.
Yen berada di 115,16 per dolar AS, dan sterling, berada di 1,35310 dolar AS, keduanya berada di tengah kisaran baru-baru ini.
Hal ini membuat indeks dolar berada di 95,461, setelah mendapat dorongan terlambat oleh data pekerjaan AS yang kuat pada Jumat (4/2/2022) di akhir minggu yang menyakitkan bagi greenback. Indeks dolar juga bisa menguat lebih jauh dalam jangka pendek.
"Kami melihat risiko lebih banyak kenaikan dolar AS dalam waktu dekat jika pasar suku bunga memperkirakan peluang kenaikan 50 basis poin pada Maret. Namun, perubahan hawkish minggu lalu oleh Presiden ECB Christine Lagarde menunjukkan setiap kenaikan dalam dolar AS akan dibatasi," kata Kepala Ekonomi Internasional Commonwealth Bank of Australia, Joe Capurso, dalam catatan pagi.
Baca juga: Euro menguat setelah bank sentral Eropa berubah "hawkish"
Dalam jangka pendek dia menambahkan "dengan sedikit informasi baru dari Eropa kemungkinan minggu ini akan lebih meningkatkan perkiraan pasar untuk kenaikan bunga ECB, menaikkan lebih lanjut euro."
Pasar bergerak perkiraan peluang satu-dalam-tiga The Fed mungkin akan menaikkan sebesar 50 basis poin penuh pada Maret menyusul data pekerjaan AS yang kuat pada Jumat (4/2/2022), dan menunjukkan ada kemungkinan yang masuk akal tingkat suku bunga akan mencapai 1,5 persen pada akhir tahun.
Ini mendorong imbal hasil surat utang AS dua tahun lebih tinggi, dan pada Senin pagi mereka bertahan kuat di sekitar tertinggi dua tahun di 1,32 persen. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan juga menahan kenaikan pada Jumat (4/2/2022) dan berada di 1,9049 persen.
Minggu ini juga ada pidato oleh pembuat kebijakan di The Fed dan bank sentral Inggris, Eropa, Australia, dan Kanada.
Presiden Bank Sentral Belanda Klaas Knot dan salah satu anggota dewan gubernur ECB yang lebih hawkish, mengatakan pada Minggu (6/2/2022) bahwa dia memperkirakan kenaikan pada kuartal keempat tahun ini.
Bitcoin diperdagangkan di sekitar 41.800 dolar AS setelah melonjak 11 persen pada Jumat (4/2/2022) malam.
Dolar Australia berada di posisi 0,7071 dolar AS, dengan bank sentral Australia (RBA) terlihat berada di ujung spektrum bank sentral yang lebih dovish. Aussie juga melemah terhadap mata uang lainnya, dan pada Jumat (4/2/2022) menyentuh level terendah sejak September versus euro.
Baca juga: Rupiah awal pekan melemah, terdampak data positif tenaga kerja AS
Baca juga: Rupiah akhir pekan ditutup melemah tipis, pasar "wait and see" data AS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: