Jambi (ANTARA News) - Pengelola transportasi darat, laut, dan udara serta berbagai instansi terkait diingatkan memperhatikan faktor cuaca untuk mengantisipasi kecelakaan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi, Remus L Tobing di Jambi, Senin, mengatakan, pihaknya selalu mengingatkan pengelola transportasi supaya tetap memedomani laporan BMKG untuk mengantisipasi kecelakaan akibat cuaca.

"Pada musim pancaroba saat ini cuaca ekstrem dapat saja terjadi tiba-tiba, dan bisa membahayakan keselamatan atau kelancaran angkutan," katanya.

Khusus transportasi udara dan laut kerja sama BMKG dengan pihak Bandara dan Adpel berjalan dengan baik, karena dua moda transportasi itu sangat membutuhkan petunjuk cuaca.

Arah dan kecepatan angin, kabut asap, hujan dan badai bagi transportasi udara sangat penting, terutama dalam melakukan pendaratan. Untuk itu pengelola bandara dan perusahaan penerbangan ketergantungannya terhadap laporan BMKG sangat tinggi.

Laporan BMKG bagi moda transportasi laut juga tidak kalah penting, kecepatan dan arah angin serta badai menjadi acuan untuk berlayar, supaya terhindar dari hempasan gelombang atau badai di tengah laut.

Sementara itu untuk moda transportasi darat diakui saat ini ketergantungan mereka terhadap laporan BMKG masih rendah, namun tidak bisa diabaikan, karena juga bisa menimbulkan kecelakaan.

Angin kencang atau badai serta curah hujan yang tinggi bisa menghambat kelancaran lalu lintas, terutama yang melintasi perbukitan dan lereng gunung, karena daerah itu akan rawan terjadi longsor dan tumbangnya pohon yang bisa menghalangi perjalanan, bahkan bisa menimpa kendaraan yang tengah melintas saat kejadian.

Pihak BMKG tetap mengirimkan laporan prakiraan cuaca pada induk pos terpadu angkutan lebaran, selanjutnya disebar ke pos terpadu di kota dan kabupaten.

Dalam keterangan terpisah Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Anwar Harminto, mengatakan, pihaknya juga akan menggunakan laporan BMKG dalam mengatisipasi kecelakaan terutama menghadapi puasa dan hari Raya Idul Fitri.

"Laporan BMKG tentang prakiraan cuaca tetap kita butuhkan dan diinformasikan pada kendaraan, terutama rute yang menempuh bukit dan lereng pegunungan, yang rawan longsor dan pohon tumbang bila ada badai dan hujan," kata Anwar Harminto. (M037/Z002/K004)