"Jatim memiliki SDM yang kreatif juga tersedianya sumber-sumber daya lain. Seperti objek-objek yang menjadi penunjang ekonomi kreatif. Hal itu perlu didorong lebih ekstra lagi," kata LaNyalla saat kunjungan kerja di Jawa Timur, Minggu.
Ia mengemukakan, dorongan yang dimaksud antara lain agar Pemprov mengeluarkan kebijakan yang berpihak dan mampu mendongkrak kreativitas serta menumbuhkan produk-produk baru.
"Sektor ekonomi kreatif menyumbang 20 juta lapangan kerja di Indonesia terutama di masa pandemi. Sangat potensial sekali sehingga harus digarap dan dikembangkan lebih maksimal," papar dia.
Baca juga: NFT jadi cara aman bagi pelaku ekonomi kreatif tumbuh di ruang digital
Diketahui, sub sektor ekonomi kreatif Jatim yang terus berkembang di antaranya pengembang permainan atau gim, fashion, kuliner, kriya, aplikasi dan desain interior. Sub-sub sektor ini cenderung tidak terganggu meskipun dalam situasi merebaknya COVID-19.Baca juga: NFT jadi cara aman bagi pelaku ekonomi kreatif tumbuh di ruang digital
"Makanya saya juga optimis bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi tonggak penyokong ekonomi Jatim. Karena ekonomi kreatif ini berkaitan dengan banyak sektor kehidupan," katanya.
LaNyalla meminta generasi muda Jatim untuk bisa menjadi penggerak ekonomi kreatif karena generasi muda sangat melek teknologi dan memahami seluk-beluk perkembangan industri kreatif.
"Artinya dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Jatim, jangan hanya bertumpu pada pemerintah tetapi harus ada inisiatif dari masyarakat terutama anak-anak muda dalam melakukan inovasi-inovasi baru," katanya.
Baca juga: Sandiaga Uno ajak generasi milenial ambil peluang di era metaverse