Doha, Qatar (ANTARA News) - Kuasa Usaha ad interim KBRI Qatar, Riyadi Asirdin, mengatakan bahwa peluang tenaga kerja Indonesia sektor formal untuk bekerja di negara tersebut semakin besar, menyusul pemberlakuan moratorium TKI ke Arab Saudi mulai 1 Agustus 2011.
"Selain itu, ditetapkannya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, juga membuat negara itu membutuhkan banyak tenaga kerja sektor formal seperti jasa konstruksi, untuk membangun berbagai sarana dan prasarana kejuaraan sepakbola terbesar di dunia itu," ujarnya di Doha, Qatar, Senin.
Menurut dia, dalam beberapa tahun ke depan, dapat dipastikan Qatar akan membangun berbagai mega proyek guna mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Qatar bakal membangun sarana dan prasarana olahraga terkait sepakbola, serta sarana transportasi dan penginapan.
"Qatar akan membutuhkan banyak tenaga kerja di sektor jasa konstruksi," ujarnya.
Di Qatar, katanya, TKI yang bekerja di sektor profesional dan formal cukup besar, yakni mencapai 5.833 orang. Sedangkan jumlah TKI sektor informal seperti penata laksana rumah tangga (PLRT) mencapai 24.132 orang dari jumlah WNI yang berada di Qatar hingga Juni 2011 yang mencapai 35.152 orang.
Untuk mengantisipasi kemungkinan banyaknya TKI yang akan datang ke Qatar, Riyadi mengatakan, pihak KBRI terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada mereka, termasuk meminta penambahan jumlah staf KBRI kepada pemerintah pusat.
"Kita perlu penambahan staf karena persoalan TKI di Qatar cukup beragam. Sejak Februari 2011 hingga saat ini saja, KBRI Qatar masih menampung 126 orang TKI yang menunggu proses penyelesaian untuk dipulangkan ke Tanah Air," ujarnya yang menjalankan fungsi konsuler KBRI karena sejak Februari 2010 atau sejak wafatnya Dubes RI untuk Qatar, HM Rozy Munir, pemerintah belum menunjuk dubes penggantinya.
Sementara itu, Deputi Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Ade Adam Noch ketika meninjau penampungan TKI di KBRI Qatar, kembali menekankan pentingnya TKI memiliki kartu tenaga kerja luar negeri (KTKLN) yang menjadi instrumen penting bagi pemerintah untuk mencatat data-data TKI di luar negeri.
"Jika ada persoalan yang dialami TKI, dengan KTKLN kita bisa cepat melihat data-data TKI yang bersangkutan untuk kemudian dibantu penyelesaian masalahnya," katanya.
Deputi Penempatan BNP2TKI Ade Adam Noch berada di Doha Qatar dalam rangka sosialisasi KTKLN berbasis sistem informasi, 24-27 Juli, yang dilanjutkan ke Kuwait pada 24-29 Juli 2011 untuk kegiatan yang sama.
Dalam kunjungan kerja itu, Ade didampingi Kepala BP3TKI Bandung, Hasan Abdullah, dan Kasubdit Verifikasi dan KTKLN Direktorat Penyiapan dan Pemberangkatan bidang Penempatan BNP2TKI, Muhammad Hidayat.
TKI Berpeluang Besar Bekerja di Qatar
25 Juli 2011 12:00 WIB
(ANTARA/Feri)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Tags: