Ambon (ANTARA News) - Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,1 skala Richter (SR), menguncang Saumlaki, Ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Sabtu, sekitar pukul 23:24 WIB.

Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Benny Sipolo, di Ambon mengatakan bahwa gempa tersebut terletak pada lokasi 7.59 Lintang Selatan (LS) dan 128.51 Bujur Timur (BT) sekira 315 kilometer (km) Barat Laut Saumlaki di kedalaman 179 km.

Sipolo mengatakan, hasil kooordinasi dengan Pemerintah Kabupaten MTB, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang pasang air laut (tsunami).

"Gelombang pasangyang sering meresahkan masyarakat juga tidak berpotensi terjadi," ujarnya.

Ia juga mengakui pihaknya intensif memantau perkembangan gempa karena wilayah Maluku Tenggara, seperti kota Tual, Saumlaki termasuk daerah rawan terjadi gempa di Maluku yang hampir setiap hari terjadi peristiwa tersebut dengan kapasitas 2 - 3 SR

Menurut Sipolo, provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.

Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.

Namun, ia mengemukakan, hingga kini belum ada gempa yang berpotensi tsunami di Maluku. Gempa-gempa yang terjadi di wilayah-wilayah di Maluku kebanyakan tremor, yakni lokal dangkal yang terus menerus. Kekuatannya berkisar tiga hingga empat Modified Mercally Intensity (MMI)).

Daerah-daerah rawan gempa di Maluku diantaranya wilayah-wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan Buru. Sedangkan pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon dan Seram Bagian Barat (SBB). (*)