Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalukan ekspor perdana sebanyak 10.500 ton cangkang kelapa sawit ke negara Jepang di pelabuhan Belangbelang Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju.

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar bersama anggota DPRD Sulbar, Hatta Kainang dan Kepala Kantor Pelabuhan Belang-belang Mamuju Kapten Christina Anton melakukan pelepasan ekspor cangkang sawit ke negara Jepang di pelabuhan Belangbelang Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan ekspor cangkang sawit ke negara Jepang tersebut diharapkan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sulbar.

Baca juga: Sandiaga yakin target buka 4.000 restoran di luar negeri tercapai 2023

Menurut dia, komoditi Sulbar lainnya juga diharapkan dapat diekspor ke negara luar, selain cangkang sawit Sulbar ini.

"Getah pinus dan masih banyak komoditi lainnya diharapkan dapat diekspor ke negara luar, karena berbagai komoditi dimiliki daerah ini yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.

Ia menyampaikan pelabuhan yang dimiliki Sulbar saat ini, telah layak digunakan melakukan ekspor untuk menunjang pembangunan ekonomi daerah.

Baca juga: Menjaga laju ekspor perikanan terus melesat pada 2022

Ia menyampaikan, pemerintah Sulbar akan memberikan pelayanan yang maksimal dalam rangka kegiatan ekspor, dan di Sulbar segera akan dibangun sejumlah instansi pemerintah yang mendukung lancarnya ekspor komoditi Sulbar seperti Bea dan Cukai, Imigrasi, Karantina Kesehatan.

"Pembangunan kantor perizinan, dan dukungan lainnya yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi, akan disediakan dengan maksimal, secara efektif dan efisien," katanya.

Baca juga: Wamen BUMN: Potensi ekspor produk halal Indonesia 3,6 miliar dolar AS

Sementara itu anggota DPRD Sulbar juga meminta masyarakat untuk mendukung kegiatan ekspor Sulbar dengan mengembangkan komoditi yang bisa diekspor untuk kemajuan ekonomi daerah.

"Sulbar kaya akan sumber daya alam dan memiliki sejumlah komoditi diberbagai sektor seperti pertanian perkebunan dan perikanan yang bisa diekspor, sehingga masyarakat Sulbar juga harus terus mengembangkan komoditi karena ekspor akan mendorong pembangunan ekonomi daerah," katanya.