Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Panut Mulyono terkait kerja sama pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang mendukung pertahanan negara.

"Kami akhirnya tanda tangan MoU dengan Rektor (UGM) di mana Kementerian Pertahanan akan kerja sama sangat erat dengan UGM," kata Prabowo seusai penandatanganan kerja sama di Gedung Pusat UGM, Yogyakarta, Jumat.

Kemenhan, kata Prabowo, sangat membutuhkan dukungan teknologi hasil penelitian para ilmuwan di perguruan tinggi.

Menurut dia, perguruan tinggi memegang peranan sebagai center of excellence di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika atau STEM yang penting dalam konteks ketahanan nasional.

"Untuk itu saya datang ke kampus saya bicara dengan guru besar, kita cari di mana kita bisa kerja sama, di mana kita bisa bantu dan di mana kita bisa sinergi," ucap Prabowo.

Baca juga: Menhan janji pesan inovasi teknologi karya peneliti UGM

Baca juga: Menhan: Hutan harus jadi sumber lapangan kerja


Kesepakatan bersama antara UGM dengan Kementerian Pertahanan memiliki ruang lingkup meliputi penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan kelembagaan, serta penyelenggaraan kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya.

Selain itu, secara spesifik, menurut dia, bidang kerja sama dengan UGM juga mencakup pengembangan teknologi robotik, kecerdasan buatan (AI), hingga lahan pangan terintegrasi (food estate).

"Brainware (operator perangkat lunak) yang paling penting. Kita butuh 'brainware'. 'Brainware' terbaik di negara ini ya di kampus-kampus," kata dia.

Rektor UGM Prof Panut Mulyono menuturkan bahwa UGM telah banyak melakukan penelitian di bidang pertahanan dan keamanan.

Saat ini UGM tengah mengembangkan berbagai riset serta melakukan hilirisasi berbagai produk riset, salah satunya di bidang alat kesehatan.

Pengembangan riset-riset strategis, menurut Panut, merupakan upaya UGM dalam mendukung ketahanan nasional dan meningkatkan daya saing bangsa.

"Negara kita akan maju dan disegani kalau kita menguasai teknologi. Dengan teknologi kita bisa membangun kekuatan ekonomi dan juga kekuatan militer untuk bertahan jika ada bahaya yang mengancam," tutur Panut.