Jayapura (ANTARA News) - Calon Gubernur Papua yang diusung partai Demokrat bersama 13 partai politik lainnya, yang tergabung dalam Koalisi Papua Bangkit, Lukas Enembe. Sip, mengatakan, jangan ada lagi istilah "Gunung - Pantai" di provinsi paling timur Indonesia itu, karena terkesan memisahkan masyarakat.

"Pernyataan sebagian kalangan di Papua yang membagi kategori masyarakat Gunung dan Pantai, sudah memisahkan masyarakat Papua. Kita semua adalah satu orang Papua, jangan ada lagi istilah Gunung - Pantai," tegasnya, Rabu.

Lukas Enembe yang masih menjabat sebagai Bupati kabupaten Puncak Jaya ini menambahkan, istilah Gunung Pantai yang sengaja digunakan sebagian kalangan di Papua untuk membagi masyarakat yang tinggal di Pegunungan Papua dan Daerah pesisir, adalah istilah yang dinilainya justru sengaja memecah belah kesatuan hidup masyarakat.

"Apalagi masyarakat Papua sendiri tidak pernah membedakan orang gunung dan orang Pantai. Jadi jangan karena penggolongan istilah Gunung Pantai itu membuat ada perbedaan. Apalagi istilah itu marak saat ada ajang politik seperti pemilihan Kepala Daerah," paparnya

Lukas Enembe yang berpasangan dengan Klemen Tinal, atau lebih dikenal dengan sebutan "Lukmen", dalam Pilkada Papua katakan, masyarakat Papua adalah masyarakat majemuk yang hidup berdampingan tanpa mempersoalkan asal, suku, agama dan ras. Jadi jangan justru orang Papua sendiri yang dibagi menjadi istilah "Gunung Pantai".

"Orang Gunung dan Pantai adalah satu Papua, punya perasaan toleransi antar sesama dan sikap hidup yang saling menghargai. Contoh kabupaten Puncak Jaya yang hanya bisa dicapai dengan pesawat kecil, di sana semua warga hidup berdampingan dengan baik dalam wadah satu Papua. Padahal, ada yang dari Pegunungan, Pantai, bahkan kaum urban," tuturnya.

Senada dikemukakan Klemen Tinal, bupati kabupaten Mimika, Papua, yang juga menjadi calon wakil Gubernur Papua periode 2011-2016 berpasangan dengan Lukas Enembe, yang mengaku heran kenapa mulai ada penggolongan dan dikotomi masyarakat Gunung Pantai di Papua.

"Kita ini orang Papua. Semua orang dinusantara hingga dunia mengenal kita sebagai orang Papua. Jangan pernah mau dipisahkan dengan istilah apapun, saya berharap jangan ada lagi oknum yang memisah-misahkan orang Papua dengan istilah-istilah apapun," tegasnya.

(KR-MBK)