Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto membuka secara resmi Pameran Konstruksi Indonesia 2011 di Jakarta, Kamis malam.

Acara pameran yang akan disertai seminar mengenai konstruksi tersebut dilaksanakan di Jakarta Convention Center Jakarta pada 23-25 Juli 2011.

Pameran itu akan diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari berbagai entitas yang terlibat dalam industri konstruksi Indonesia, baik penyedia jasa maupun pengguna jasa konstruksi, baik pemerintah, swasta, lembaga pembiayaan, lembaga penjamin dan lain-lain.

Dalam sambutannya Menteri PU mengatakan pameran tahun ini merupakan kesinambungan dari pelaksanaan pameran tahun-tahun sebelumnya, yang merefleksikan perkembangan industri konstruksi di Indonesia.

"Pameran ini merupakan ajang pertemuan masyarakat yang terlibat dalam industri konstruksi nasional. Kami berharap melalui pameran akan tercipta produk jasa konstruksi yang semakin berkualitas," katanya.

Pameran Konstruksi Indonesia 2011 dinilai strategis, di samping karena berskala lebih besar dan substansi yang tepat, juga menjadi merupaan pameran puncak pencapaian penyedia jasa dan industri konstruksi di Indonesia.

Dalam acara pembukaan pameran itu, turut hadir Menteri Infrastruktur dari Timor Leste, Pedro Lay da Silva.

Sementara itu Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) H. Malkan Amin yang hadir dalam acara itu, mengungkapkan sejumlah masalah yang dihadapi para pelaku jasa konstruksi nasional, antara lain ketidakseimbangan posisi tawar antara penyedia jasa dan pengguna jasa konstruksi di Indonesia, lingkungan usaha yang tidak kondusif dan para pelaku usaha konstruksi yang belum bersinergi.

"Sering kali pengguna jasa konstruksi mendominasi penyedia jasa konstruksi dalam penetapan kontrak. Ini harus diatasi, harus sejajar," katanya.

Menteri PU Djoko Kirmanto sepakat dengan Malkan Amin, dan Menteri berjanji akan turut berupaya membenahi dan memperbaiki hal-hal tersebut agar industri jasa konstruksi di Indonesia semakin efisien dan efektif, yang pada gilirannya mampu menghasilkan produk-produk jasa konstruksi yang lebih berkualitas.(*)

(T.B012/A026)