Sektor Otomotif Capai Pertumbuhan Tertinggi
21 Juli 2011 20:32 WIB
JAKARTA, 4/1- PERTUMBUHAN SEKTOR OTOMOTIF . Seorang pekerja melakukan pengecekan mobil yang siap untuk diekspor ke luar negeri di Tanjung Priok Car Terminal , Jakarta, Selasa (4/11). Pelaku industri otomotif memperkiran pertumbuhan sektor otomotif tahun 2011 tidak akan mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan melonjaknya harga mobil sekitar 5-7 persen akibat naiknya pajak bea balik nama dan pemberlakuan pajak progresif kendaraan bermotor. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/ama/11 (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Jakarta (ANTARA News) - Industri otomotif mencatat pertumbuhan tertinggi di kuartal kedua tahun 2011, demikian diungkapkan Menteri Perindustrian MS Hidayat setelah membuka The 6th Indonesia International Automotive Conference di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis.
"Pada 5 Agustus nanti BPS (Badan Pusat Statistik) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua (2011), dan Anda akan lihat bahwa sektor otomotif dan telekomunikasi memimpin. Kira-kira tumbuh 18 persen," kata Hidayat.
Hidayat menambahkan bahwa sektor otomotif adalah industri yang mempunyai 'multipliler effect' dan merupakan sektor yang padat karya. Sektor industri seperti yang akan menjadi prioritas pemerintah dalam pemberian insentif untuk mendorong pertumbuhannya.
"Pemerintah sekarang memprioritaskan sektor yang mempunyai 'multiplier effect' dan padat karya. Saya kira otomotif termasuk dalam sektor yang menjadi prioritas," papar Hidayat lebih lanjut.
Insenstif yang dimaksud Hidayat akan tertuang dalam perluasan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 2008 di dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan yang menurut Hidayat akan rampung akhir Juli.
PP No 62/2008 mengatur tentang insentif fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang tertentu dan atau di daerah tertentu.
"Mudah-mudahan akhir Juli ini ada pengumuman dari pemerintah tentang Peraturan Menteri Keuangan soal perluasan PP 62 yang di dalamnya juga mencakup sektor otomotif," tegas Hidayat.
(Ber/S026)
"Pada 5 Agustus nanti BPS (Badan Pusat Statistik) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua (2011), dan Anda akan lihat bahwa sektor otomotif dan telekomunikasi memimpin. Kira-kira tumbuh 18 persen," kata Hidayat.
Hidayat menambahkan bahwa sektor otomotif adalah industri yang mempunyai 'multipliler effect' dan merupakan sektor yang padat karya. Sektor industri seperti yang akan menjadi prioritas pemerintah dalam pemberian insentif untuk mendorong pertumbuhannya.
"Pemerintah sekarang memprioritaskan sektor yang mempunyai 'multiplier effect' dan padat karya. Saya kira otomotif termasuk dalam sektor yang menjadi prioritas," papar Hidayat lebih lanjut.
Insenstif yang dimaksud Hidayat akan tertuang dalam perluasan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 2008 di dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan yang menurut Hidayat akan rampung akhir Juli.
PP No 62/2008 mengatur tentang insentif fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang tertentu dan atau di daerah tertentu.
"Mudah-mudahan akhir Juli ini ada pengumuman dari pemerintah tentang Peraturan Menteri Keuangan soal perluasan PP 62 yang di dalamnya juga mencakup sektor otomotif," tegas Hidayat.
(Ber/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: