Tegal (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menindak tegas para calo tiket, bahkan jika ada oknum pegawai perusahaan itu yang terlibat bisa dipecat, sedangkan masyarakat yang berhasil menangkap basah calo akan diberi imbalan Rp500 ribu rupiah.

Kepala Humas PT KAI Daop IV Semarang, Sapto Hartoyo, di Tegal Kamis mengatakan bahwa jika ada pegawai PT KAI terlibat dalam praktik percaloan tiket kereta api, maka pihaknya akan memperhentikan pegawai tersebut tanpa hormat.

Menurut dia, meskipun telah ada intruksi mengenai larangan melakukan praktik percaloan tiket kereta api, namun hingga kini masih banyak calo-calo yang tetap beraksi di stasiun, terutama saat menjelang dan sesudah lebaran, sehingga PT KAI menjanjikan imbalan Rp500 ribu kepada siapa saja yang berhasil menangkap basah calo kemudian memprosesnya ke pihak berwajib.

"Untuk memberantas serta memaksimalkan pengawasan praktik percaloan tiket kereta api, setiap masyarakat yang melaporkan adanya praktik calo akan kita kasih imbalan sebesar Rp500 ribu dengan catatan tersangka dibawa dan diproses ke kepolisian," katanya.

Selain menindak tegas para calo tiket kereta api, kata dia, PT KAI juga akan menertibkan para penumpang tanpa tiket, baik masyarakat sipil maupun TNI dan Polri jika kedapatan tidak membeli tiket saat naik kereta api maka akan mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku.

"Para penumpang yang kedapatan tidak membeli tiket akan diturunkan petugas pada stasiun di depannya, misalkan dalam perjalanan dari Jakarta tujuan Semarang, ada penumpang yang tidak membeli tiket saat pemeriksaan di Tegal, maka penumpang tersebut akan diturunkan di Stasiun Pemalang," katanya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Besar Kota Tegal Ahmad Zahid di Tegal, mengatakan, meskipun tiket kereta api lebaran untuk jadwal pemberangkatan 20- 29 Agustus 2011 habis terjual, namun tidak menutup kemungkinan adanya penambahan gerbong pada kereta tertentu sehingga masih ada kesempatan untuk memesan tiket kereta api.

Untuk mengantisipasi praktik percaloan tiket, kata dia, PT KAI mengimbau agar masyarakat lebih komunikatif terhadap petugas stasiun atau mengakses informasi dari gerai yang ditunjuk untuk melayani pemesanan tiket KA antara lain PT Pos, swalayan Indomart, serta melalui anjungan tunai mandiri (ATM) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Sebenarnya pemesanan tiket tidak harus dilakukan langsung ke stasiun, namun dengan sistem `online` bisa diperoleh di PT Pos, ATM, serta Indomart. Sebagian besar warga kurang mengetahui informasi tersebut, padahal tidak perlu antre di loket stasiun," katanya.

Ia mengatakan, sistem `online` yang diterapkan oleh PT KAI salah satu tujuannya adalah untuk meminimalisir adanya praktik percaloan yang biasanya marak saat menjelang dan sesudah lebaran.

(ANTARA/S026)