Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Prof Nizam menegaskan bahwa tidak ada jalur belakang untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri (PTN).

“Jika ada isu jalur belakang, itu bohong. Selama adik-adik sukses mengukir prestasi, insya Allah akan bisa diterima di PTN,” ujar Nizam, dalam taklimat media yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan persaingan di PTN cukup ketat, rasio pelamar dan ketersediaan bangku di PTN selalu meningkat, terutama untuk program studi favorit.

Nizam menjelaskan untuk bisa masuk ke PTN, ada tiga jalur, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri.

Menurut dia, SNMPTN merupakan seleksi berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya, SBMPTN berdasarkan nilai UTBK dan jalur mandiri yang diselenggarakan oleh masing-masing PTN.

SNMPTN, katanya, memiliki kuota minimum 20 persen, sementara SBMPTN memiliki kuota minimum 40 persen dan jalur mandiri dengan kuota maksimum 30 persen. Untuk bisa lolos seleksi masuk PTN, lanjut dia, yang paling penting adalah menyiapkan diri dengan baik.

“Jangan terpikir untuk ikut les atau bimbingan belajar. Kalau bersungguh-sungguh mempelajari apa yang diajarkan di sekolah, maka dapat menjadi bekal dalam mengikuti berbagai jalur seleksi,” ujar dia.