Jakarta (ANTARA News) - Sinyal peluang Indonesia mendapatkan peringkat investasi mendorong pelaku pasar kembali aktif masuk ke dalam negeri sehingga mendorong rupiah menguat.

Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Rabu sore naik 24 poin menjadi 8.528 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya senilai 8.552.

Analis valuta asing Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengatakan, badan pemeringkat Fitch, memberi sinyal peluang Indonesia untuk mendapatkan peringkat investasi lebih dari 50 persen pada 12 hingga 18 bulan mendatang.

"Saat ini peringkat Indonesia berada di BB+ (double B plus), satu tingkat dibawah peringkat investasi dengan outlok positif," katanya.

Ia mengatakan, hanya dari Japan Credit Rating (JCR) yang telah memberikan peringkat investasi kepada Indonesia sejak Juni 2010 lalu.

"Peringkat investasi diperlukan untuk menolong mengurangi kemungkinan arus pembalikan dalam situasi ketidakpastian global sekarang ini," ucapnya.

Ia menambahkan, sentimen pasar AS dan Eropa yang mayoritas berada dalam area positif membuat pasar Asia hari ini juga positif termasuk rupiah.

Pengamat pasar uang David Sumual menambahkan, harapan kesepakatan Eropa dan AS dalam memperbaiki krisis utangnya mendorong beberapa pelaku pasar mengurangi penempatan dananya pada "safe haven".

Sehingga, lanjut dia, dengan kondisi positif seperti itu pelaku pasar akan kembali masuk pada negara emerging market termasuk Indonesia dan akan memicu mata uang rupiah menguat.

"Melemahnya mata uang dolar AS didorong oleh sebagian pelaku pasar mengalihkan dananya pada negara emerging market termasuk Indonesia sehingga mendorong penguatan rupiah," katanya.

Ia menambahkan, posisi Indonesia yang memiliki prospek pertumbuhan ekonomi positif ke depannya menjadi salah satu tempat incaran investor.

"Diperkirakan awal 2012 Indonesia sudah memegang level `investment grade`, hal itu menjadi berita positif bagi rupiah, kata dia.

Sementara kurs tengah Bank Indonesia mata uang rupiah terhadap dolar AS naik ke posisi 8.540 dibanding sebelumnya 8.558.

(ANTARA/S026)